PLN Dorong Energi Bersih melalui PLTB Terbesar Pertama di Indonesia

410
0
BERBAGI

 

Palembang, Sentralpost.co – Saat ini, Indonesia telah mulai mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai potensi penyediaan energi dimasa yang akan datang.

Pemerintah menargetkan porsi energi baru terbarukan sebesar 23% dari total bauran energi 35.000 MW pada tahun 2025.
Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah Pembangunan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) Sidrap yang merupakan PLTB terbesar se-Indonesia milik PLN progres pembangunannya telah mencapai 97,7% Per 1 Maret 2018.

Kondisi pembangkit yang lokasinya terletak di Desa Mattirotasi & Desa Lainungan, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan ini sedang dalam tahap komisioning atau pengujian pengoperasian.

Sebanyak 30 turbin angin (wind turbin generator/WTG) telah terpasang, diantaranya 23 turbin angin telah mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO).

Hal ini diungkapkan oleh, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana menyatakan kebanggaannya terhadap proyek pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Sidrap ini.

“PLTB ini pertama di Indonesia yang kapasitasnya besar. Menjadi kebanggaan kita dan bukti bahwa pemerintah serius mengembangkan EBT. Dan semoga pembangunan pembangkit EBT di tempat lain bisa lebih cepat seperti di PLTB Sidrap ini,” kata Rida.

Proyek pembangunan PLTB Sidrap ini sebelumnya juga pernah dikunjungi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno beserta Direktur Utama PLN Sofyan Basyir.

PLTB Sidrap memiliki 30 turbin dengan ketinggian tower 80 meter dengan jumlah baling-baling 3 bilah setiap towernya. Baling-baling tersebut memiliki ukuran panjang, 57,311 meter,lebar 3.607 meter dengan ketebalan mencapai 2.770 meter. Sedangkan berat masing-masing mencapai 20 ton.

Sementara Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda menjelaskan bahwa PLN mengawasi setiap detail progress pembangunan, untuk memastikan PLTB pertama program 35.000 MW ini bisa selesai sesuai target dengan kualitas yang baik.

“Dalam pembangunannyaPLT B Sidrap menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen. Untuk tower-nya sendiri TKDN-nya cukup besar mencapai 80%.
Dengan total daya sebesar 75 MW,

PLTB Sidrap berperan menopang 6% kebutuhan beban puncak Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Palu. Berdasarkan penelitian, kecepatan angin pada titik di Sidrap ini mampu untuk memutar turbin denganĀ  kapasitas tersebut,” ujar Huda.

PLTB Sidrap diasumsikan mampu melistriki 67.000 pelanggan di Sulawesi Selatan dengan daya listrik rata-rata 1.300 VA. Setiap tower di PLTB tersebut memiliki ketinggian 80 meter, dengan baling- baling sepanjang 57 meter. PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang mememanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektar.

“Kondisi kelistrikan sistem Sulbagsel saat ini surplus, dengan daya mampu 1.300 MW dan beban puncak mencapai 1.050 MW. Dengan demikian PLN masih memiliki cadangan daya 250 MW yang dapat memasok ke pelanggan,”jelasnya.

Terahir Syamsul mengungkapkan, Seiring dengan masuknya sistem beberapa pembangkit baru, pada tahun 2018, sistem Sulbagsel akan memiliki cadangan daya tambahan sebesar 500 MW.

Oleh karena itu, PLN mengajak investor agar jangan ragu berinvestasi di Sulawesi Selatan karena listrik surplus dan jaringan semakin andal.

“PLTB Sidrap yang mulai di bangun sejak 2016 itu dengan anggaran lebih dari Rp1,5 triliun tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik nasional, ” katanya

Pembangunan PLTB Sidrap ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam menghadirkan tenaga listrik dari energi baru terbarukan (EBT) yang diharapkan mencapai 25 persen pada 2020. (fadel)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here