PALEMBANG, Sentralpost – Curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini menyebabkan beberapa daerah mulai terendam air. Dengan topologi di sebagian daerah sumatera yang merupakan dataran rendah, membuat potensi terjadinya banjir cukup besar. Untuk itu, perlu diketahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengamankan diri dan keluarga dari bahaya listrik saat banjir.
Seperti diketahui bahwa air merupakan salah satu penghantar listrik, demikian juga dengan barang-barang rumah tangga, seperti: kasur, sofa, kain, kayu, dan benda-benda lain yang basah atau terkena air akan mudah sekali menghantarkan listrik, sehingga bisa berbahaya bagi keselamatan manusia. Untuk itu saat air mulai meninggi yang harus di lakukan adalah dengan mengamankan setiap saluran dan peralatan yang terhubung dengan sumber listrik.
Inilah mengapa PT PLN bersama dengan masyarakat harus tanggap mematikan listrik saat banjir, ada beberapa kondisi yang mengharuskan aliran listrik dipadamkan oleh PLN sementara waktu agar tidak membahayakan lingkungan di sekitarnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rosmalina Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN WS2JB ketika dikonfirmasi melalui saluran telepon, “apabila rumah pelanggan terendam banjir maka pihak PLN akan langsung mematikan listrik di pemukiman tersebut untuk keselamatan bersama, dan apabila aliran listrik yang masih menyala diharapkan partisipasi masyarakat di area pemukiman tersebut untuk segera mungkin melaporkannya melalui Contact Center PLN 123” ujarnya.
” Apabila gardu listrik atau jaringan listrik terendam air namun wilayah sekitarnya tidak terendam air, PLN tetap akan mematikan listrik di gardu tersebut demi keselamatan bersama, hal ini mungkin saja menyebabkan pasokan listrik dibeberapa lokasi akan terhenti sementara waktu. Proses memadamkan listrik pada gardu juga tidak semudah mematikan listrik di rumah. Gardu distribusi dimatikan dengan proses secara bertahap dari pengaman tegangan rendah hingga pengaman tegangan menengah 20.000 Volt,” ungkapnya, Senin (19/3/2018).
Yang harus diperhatikan oleh masyarakat dalam menghadapi banjir selain mengamankan barang-barang di rumah adalah mengamankan aliran listrik dan instalasi listrik di dalam rumah. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
1. Matikan aliran listrik di dalam rumah dengan cara mematikan MCB (Mini Circuit Breaker) yang ada di kWh meter, atau di kotak panel instalasi di dalam rumah. Proses mematikan MCB ini dilakukan dengan menggeser knop MCB ke posisi OFF.
2. Segera cabut peralatan listrik di rumah yang masih tersambung dengan stop kontak.
3. Menaikkan peralatan elektronik ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam air.
4. Segera hubungi Contact Center PLN 123, atau kantor PLN terdekat apabila aliran listrik di lokasi yang terkena banjir belum padam.
5. Segera mengungsi ke daerah yang aman jika air masih meninggi, serta hubungi instansi yang terkait penanggulangan bencana banjir, ”jelasnya.
Lebih lanjut Rosmalina menyampaikan, “Setelah banjir surut maka PLN memerlukan waktu untuk pembersihan dan penormalan gardu distribusi pasca banjir, dan bagi pelanggan dimohon untuk memastikan semua peralatan elektronik maupun instalasi dalam keadaan kering”.
”Perlu diketahui bahwa instalasi listrik di dalam rumah adalah tanggung jawab pemilik rumah, PLN hanya berwenang sampai kWh meter.
Setelah semua instalasi pelanggan dipastikan kering maka proses penormalan listrik dapat segera dilakukan setelah penandatanganan berita acara yang disaksikan oleh ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat, mari bersama-sama kita amankan listrik saat musim hujan,”tutupnya. (fadel)