Ke Papua, Mahasiswa dan PLN akan Survei Listrik di Desa-desa

500
0
BERBAGI
PALEMBANG, Sentralpost – Berkontribusi membangun negeri merupakan keinginan  Stella Indranawaski, mahasiswi Teknik Geomatrika Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Hal inilah yang mendasari ia dan rekan-rekannya ikut pada kegiatan Ekspedisi Papua Terang yang dilaksanakan oleh PLN.
“Saya ingin turut bersinergi membangun Indonesia, terutama di daerah-daerah Timur Indonesia, yang masih minim sarana dan prasarana, saya ingin berkontribusi dan mengabdikan ilmu-ilmu yang saya dapat di perkuliahan untuk membantu saudara-saudara di Papua,” kata Stella.Kamis (26/7/2018).
Ekpedisi Papua Terang merupakan upaya PLN bersinergi dengan stakeholder untuk mewujudkan percepatan pemerataan pembangunan di Indonesia Timur, khususnya elektrifikasi di desa-desa. Saat ini rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat masih sekitar 53,62 persen. Kondisi geografis pulau Papua yang luas menjadi tantangan bagi PLN untuk membangun infrastruktur kelistrikan yang menjangkau seluruh masyarakat.  Untuk itu PLN melaksanakan Program Listrik Desa agar semakin banyak daerah di Indonesia yang mendapatkan listrik.
Peserta ekspedisi terdiri dari 165 mahasiswa dari 5 (lima) Perguruan Tinggi yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),  Univeristas Cenderawasih (Uncen), serta 130 relawan dari pegawai PLN. Peserta akan melakukan survei geografi, demografi, potensi energi baru terbarukan mapun sistem jaringan evakuasi daya di sekitar 415 desa di 24 kabupaten di Papua dan 1 kabupaten di Papua Barat.
Rizki Affianto, mahasiswa Institut Telnologi Bandung (ITB) yang juga menjadi peserta Ekspedisi ini berharap dapat membawa perubahan besar, khususnya di Indonesia Timur.
“Bagi saya pribadi, saya harap bisa memberikan kontribusi maksimal dalam kegiatan ini,” kata Rizki.
Baik Stella maupun Rizki telah melakukan persiapan jelang keberangkatan ke Papua pada 28 Juli mendatang. Mulai dari persiapan fisik, mental, hingga wawasan sosial bidaya Papua.
“Cari tau Papua dari internet, maupun bertanya-tanya mengenai Papua baik dari segi lingkingan dan sosialnya kepada orang-orang yang pernah melakukan pengabdian maupun yang pernah tinggal disana,” tambah Stella.
Tak hanya mahasiswa, Pretty Yuniarti Elisabeth Sipayung, Pegawai PLN Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali yang terpilih pada Program Employee Volunteer Program juga melakukan persiapan serupa.
“Tentunya persiapan fisik dan mental adalah persiapan utama yg saya lakukan. Apalagi ini kesempatan pertama kalinya bagi saya untuk menginjakkan kaki di Papua,” kata Pretty.
“Melakukan pelayanan di Papua sudah menjadi cita-cita saya sejak SMA. Saya sangat ingin tergabung dan berperan dalam misi ini, karena saya juga ingin melihat saudara-saudara di Papua merasakan kemudahan dan kenikmatan dengan adanya akses listrik. Merasakan keberuntungan dan kesempatan yang saya rasakan dan saya dapatkan sebagai efek adanya akses listrik,” tambah Pretty.
Seluruh peserta akan diberikan pembekalan mulai dari pembangunan jiwa korsa dari TNI AD, pengenalan masyarakat papua dan topografi wilayah dari Papua Center UI, pemanfaatan data pengindraan jauh dari LAPAN, serta workshop fotografi dan jurnalistik dari Kompas Foto dan Kompasiana. Pembekalan ini rencananya akan dilakukan bersamaan dengan kegiatan penandatangan kerjasama PLN dengan Perguruaan Tinggi, TNI AD dan Lapan pada 26 Juli 2018. (fadel/rill)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here