PALEMBANG, SentralPost – Ratusan Warga yang berdomisili di lingkungan Rt 17 Rw 06, kelurahan Talang Betutu, kecamatan Sukarami Palembang mengeluhkan adanya aktivitas pengerukan sungai Talang Betutu untuk kepentingan penimbunan tanah.
Pasalnya, aktivitas pengerukan sungai itu menimbulkan dampak yang buruk bagi warga sekitar. Selain air sungai menjadi keruh dan berbau, ribuan ekor ikan warga di keramba mati secara mendadak.
Akibat aktivitas pengerukan sungai dengan menggunakan alat berat exsapator itu warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih untuk aktivitas sehari hari seperti mencuci dan mandi.
“Kami warga yang berdomisili di sekitar lorong masjid lama ini sangat tergantung dengan sungai talang betutu ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Dengan adanya pengerukan sungai ini air menjadi keruh dan kami tidak bisa mandi dan mencuci, ” kata Adhan salah seorang warga setempat.
Lebih lanjut Adhan mengatakan, pada dasarnya warga tidak melarang adanya aktivitas pengerukan sungai Talang Betutu, namun seharusnya pihak pengeruk sungai dapat berkoordinasi dulu dengan pihak Warg dan ketua Rt setempat.
“Kalau sebelum pengerukan ada koordinasi tentunya akan lebih baik, sebab kalau sungai dikeruk pasti berdampak pada keruhnya air sungai. Nah, sebelum pengerukan dilakukan pihak pengeruk harus menyediakan kantong kantong air bersih untuk dimanfaatkan warga sebagai penganti air sungai yang keruh, ” katanya.
Namun ini sangat disayangkan, lanjut Adhan pihak perusahaan pengeruk sungai langsung bergerak tanpa memikirkan dampak yang akan ditanggung warga setempat. Akibatnya, warga yang dirugikan.
“Akibat pengerukan ini banyak warga yang dirugikan, pertama warga tidak bisa mandi dan mencuci karena air keruh dan banyak ikan di kerambah warga yang mati. Karena itu, kami berharap pihak perusahaan pengeruk sungai dapat bertanggung jawab. Dan kepada pemerintah setempat hendaknya dapat mengambil tindakan tegas, supaya hal semacam ini tidak terulang kembali, ” katanya. (Tim)
