Muba, Sentralpost, – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 ini muncul fenomena yang cukup menarik. Dikarena tidak sedikit Kaum Perempuan ikut berkontestasi di sejumlah Daerah termasuk di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Namun keadaan ini sepertinya tidak bisa di jadikan isu, bahwa para perempuan akan memilih kaum nya yang ikut berkontestasi.
Dikarenakan, kaum hawa di kabupaten Muba mempunyai pendirian untuk menentukan pilihannya sesuai hati nuraninya masing-masing.
Seperti dikatakan Ratih Rafika Sari S,E warga Kecamatan Sekayu. Menurut ibu satu anak ini, dalam mencari sosok pemimpin dia tidak berpedoman pada kaum.
“Kalau saya tidak berpatokan. Pada kaum dalam memilih seorang pemimpin itu, mau laki-laki, perempuan kek tidak masalah yang penting pigur nya bagus. Terutama rekam jejak nya bagaimana.”Jelas Ratih saat dibincangi awak media, Minggu (8/9/ 2024) kemarin.
Senada diungkapkan Irawati Ketua Sarina Srikandi Serasan Sekate (S4) Kecamatan Plakat Tinggi. Irawati mengatakan, bahwa pemahaman perempuan dalam menentukan pilihan terhadap pasangan calon Bupati dan wakil bupati di pilkada serentak 2024 khususnya di Kabupaten Muba tidak bisa dijadikan isu.
“Soal pasangan calon ada yang perempuan itu tidak bisa untuk dijadikan suatu pemahaman. Siapa saja yang akan maju di pilkada nanti, baik laki-laki maupun perempuan itu adalah hak masyarakat untuk menentukan pilihan,”Ujarnya.
Terpisah, Titin Handayani selaku ketua S4 Jirak Jaya membenarkan, bahwa dalam memilih sosok seorang pemimpin kami perempuan bukan karena kaum.
“ Setelah ditetapkan nya pasangan calon Bupati oleh KPU Muba, saya sering bercerita dari hati ke hati dengan para ibu-ibu yang ada di kecamatan Jirak jaya, pemahamanya berbeda beda, justru lebih banyak kaum perempuan yang mengutamakan pigur dan rekam jejak dari pasangan calon tersebut.”Jelas Titin Handayani.
Sementara, ketua S4 Muba Sumarni berharap kepada para kaum perempuan agar kiranya dalam memilih pemimpin itu harus lah laki laki karena sesuai dengan akidah kita umat Islam.
“Imam itukan laki laki bukan perempuan.” Kata Sumarni sembari tertawa.