PADANG. Sentralpost – Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir melaksanakan latihan SAR “Vertical Rescue” di Kantor Satuan Pertahanan Pangkalan (Sathanlan) dengan fokus pada peningkatan kemampuan teknis personel dalam menghadapi kondisi darurat bencana. Rabu (04/12/2024).
Latihan ini mencakup simulasi evakuasi korban di medan vertikal yang sulit diakses, seperti tebing curam dan gedung bertingkat.
Pjs Dansathanlan Kapten Sus Zaoton Akhmad yang memimpin latihan ini menjelaskan bahwa pelatihan ini mengadopsi skenario berbasis kejadian nyata, seperti evakuasi korban longsor atau gempa bumi serta musibah kecelakaan olahraga FASI, seperti Paralayang, Paramotor, Gantole apabila tersangkut di ketinggian, bahkan pencarian korban hilang di pegunungan yang harus diselamatkan menggunakan tali.
“Latihan ini menitikberatkan pada teknik-teknik penggunaan peralatan pendukung seperti harness, carabiner, pulley system, dan descender, yang krusial dalam operasi penyelamatan di medan ekstrim,” ujarnya.
Adapun kegiatan diawali dengan Pengenalan Peralatan dan Teknik Dasar Personel pada berbagai jenis alat pendukung rescue, termasuk tali statis dan dinamis, serta teknik simpul tali (knot tying) seperti figure-eight knot dan prusik knot.
Selanjutnya para personel yang terlibat melaksanakan Simulasi Evakuasi Vertikal. Pada tahap ini, personel melakukan simulasi evakuasi korban menggunakan sistem high-angle rescue. Teknik ini melibatkan pemasangan jalur tali utama (main line) dan jalur pengaman (safety line), yang memungkinkan pengevakuasi membawa korban ke tempat aman secara stabil dan terkendali.
Latihan ini menekankan komunikasi efektif antar anggota tim, pembagian tugas, dan pengambilan keputusan cepat dan merupakan wujud nyata kesiapan Lanud Sutan Sjahrir dalam menghadapi tantangan bencana alam di Sumatera Barat maupun kecelakaan dalam Olahraga Dirgantara.(Fty)