Polda Sumsel Gelar Rakor Persiapan Akselerasi Program Pemanfaatan Lahan Produktif Mendukung Swasembada Pangan

3
0
BERBAGI

PALEMBANG, Sentralpost – Irwasda Polda Sumsel, Kombes Pol Feri Handoko, pimpin rapat koordinasi (rakor) bersama stakeholder, tentang pemanfaatan dua lahan produktif mendukung percepatan swasembada Pangan. Selasa (25/12/2024).

Irwasda Polda Sumsel, Kombes Pol Feri Handoko, mengatakan jik Rakor sebagai bentuk penyamaan persepsi untuk mempercepat program pemanfaatan dua lahan produktif, sebagai bentuk mendukung percepatan swasembada pangan.

Dimana Provinsi Sumsel, mendapat target lahan tumbang sari dalam satu tahun sebanyak 10.000 hektar, dan untuk saat ini baru tersedia 600 hektar saja.

“Perlu dilakukan koordinasi yang baik sehingga masing masing pihak bisa memahami tugas dengan baik. Kesiapan lahan, bibit dan pupuk serta pendukung lainnya untuk rencana penanaman jagung secara serentak dipertengahan bulan Januari 2025 nanti apakah bisa dilaksanakan, tentu kita perlu saran dan masukan dari dinas terkait agar tidak gagal tanam,” ungkap Kombes Pol Feri Handoko.

Dikatakan Irwasda Polda Sumsel. Untuk mendukung tercapainya targer di tahun 2025 swasembada pangan, perlu komitmen bersama dalam menjalankan program pemerintah dalam hal ketanganan pangan. Ujarnya.

Sementara itu. Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, Dr Riana Sopiana mengatakan untuk Sumsel pemerintah menargetkan hanya dua komoditi yaitu padi dan jagung.

“Ditahun 2025 pemerintah menargetkan hasil 70 juta ton padi dari luas lahan 2 juta hektare, sementara ini Sumsel menyiapkan 1,7 juta hektare yang akan dibagi dua yakni komoditas padi dan komoditas jagung,”

Lanjut, dikatakan Dr Riana, beliau berharap petani jagung perlu pembimbing untuk meningkatkan kualitas dan nilai jagung di pasar.

“Sekarang ini banyak petani jagung yang menjual dalam bentuk tongkol, dengan harga relative lebih rendah, yang jika dijual dalam bentuk pipil akan memiliki harga jual yang lebih tinggi. Ini perlu pembimbingan kepada para petani agar mereka mendapatkan hasil atau nilai penghasilan yang lebih baik lagi,” harapnya.

Dirinya menjelaskan bahwa lahan yang dialokasikan merupakan diluar lahan regular, sehingga dengan demikian diharapkan bisa menambah luasan lahan yang ada melalui kerjasama pihak terkait menggunakan metode tumpangsari.

Ditambahkan Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Dian Eka Putra mengatakan sekitar 600 hektare lahan disiapkan untuk peremajaan karet dan 21.000 hektare untuk peremajaan sawit, tersebar di 17 kabupaten yang berpotensi bisa digunakan untuk mendukung program pemerintah. Sementara Dr Sulthani Aziz dari Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) mengatakan sekitar 400 hektare di Pali dan 250 hektare di Oku bisa digunakan untuk program penanaman jagung.

“Kami dari BPDAS siap mendukung program ini, termasuk penyediaan bibit dengan anggaran yang sudah ada dalam rencana kerja BPDAS,” tandasnya. (Fty).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here