Muara Enim, Sentralpost.co, – Kasman MA dari Fraksi Nasdem Anggota DPRD Muara Enim menyaksikan langsung kondisi jalan Negara dari Simpang Meo Kecamatan Panang Enim sampai ke Kota Muara Enim Hancur lebur rusak parah.
Hal ini kita lihat dan dirasakan bersama kondisi jalan nasional mulai dari Simpang Meo sampai Kota Muara Enim sudah babak belur, sementara pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan kelihatannya tutup mata,” ucapnya tegas. Jumat (20/06/2025 ).
Kasman mengatakan dengan tegas jalan Negara dari Simpang meo ke kota Muara Enim hancur lebur rusak parah akibat angkutan batu bara dengan muatan melebihi kapasitas.
“Kasian dengan pengguna jalan biasanya jalan ini di gunakan oleh pengguna jalan dari Muara Enim ke simpang meo itu, hanya satu jam sekarang minimal dua jam baru sampai ke Simpang Meo akibat jalan hancur lebur”, ujarnya.
Dirinya mendesak pemerintah pusat untuk segera turun tangan menangani kerusakan tersebut yang dinilai membahayakan dan merugikan masyarakat. Jangan pusat mendapatkan keuntungan besar kita menerima dampaknya yang sangat parah.
Masih menurut Kasman, jalur jalan lintas tengah sumatera (Jalintengsum) merupakan akses utama yang dilalui kendaraan angkutan batubara bertonase tinggi. Akibat intensitas kendaraan berat tersebut.
“Sebab sebagian besar permukaan jalan dipenuhi lubang dan mengalami kerusakan berat yang tak kunjung diperbaiki menurut pengamatan kita bersama jalan ini sudah bertahun tahun seperti ini”, ungkap Kasman.
Sementara itu, tanggapan pemerintah pusat sangat lambat seolah olah tutup mata, kita didaerah hanya menerima dampaknya. Persoalan ini, Kasman menilai cerminan dari ketimpangan struktural dalam pengelolaan Infrastruktur nasional.
Ia menyoroti bagaimana pemerintah pusat kerap kali memusatkan perhatian pada Wilayah Strategis Nasional, namun mengabaikan daerah penghasil sumber daya alam seperti Muara Enim. “Batubara ini hasil bumi Muara Enim, tapi yang menikmati keuntungannya justru di pusat. Sementara kita di daerah mengalami kemacetan, polusi, jalan rusak, dan dampak kesehatan masyarakat yang makin memburuk”, ungkapnya.
Kasman juga menyinggung bahwa kontribusi besar Kabupaten Muara Enim dalam sektor Energi Nasional tidak diimbangi dengan proporsi anggaran dan perhatian pembangunan dari pusat .
Ketimpangan ini, kata dia, telah berlangsung lama dan membuat daerah seperti Muara Enim terjebak dalam siklus ketergantungan.
“Ini soal keadilan, pemerintah pusat memiliki wewenang dan anggaran harus segera bertindak atas dampak langsung dari aktivitas ekonomi yang menopang negara, Dimana daerah yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional harus menanggung beban kerusakan infrastruktur, tanpa diberi kuasa atau anggaran untuk memperbaikinya”, urainya.
Sementara pengguna jalan yang mengaku bernama Sulaiman ( 35 ), mengeluhkan kemacetan sering kali terjadi di jalan ini akibat truk batubara patah As, truk mati mesin di jalan, Truk Konvoi kalu waktu malam hari, dan Kemacetan diperparah dengan keadaan jalan yang sangat menghawatirkan, belum lagi kerap ditemui angkutan batubara yang mogok dan memperparah keadaan lalu lintas.
“Dan juga jalan yang rusak lobangnya sangat dalam, begitu juga jalan ini banyak yang sudah amblas atau mirimg sebelah, contoh di sekitaran Pom Bensin Tanjung Enim depan PLTU ini sangat parah dan harus hati-hati saat melintas”, keluhnya. ( Marshal ).