Muba, SENTRALPOST,–— Tindak pidana korupsi dengan melakukan dugaan praktik pungutan liar (Pungli) kembali mencuat dan mencoreng citra pendidikan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)
Kali ini kuat dugaan dilakukan oleh oknum kasi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Muba kepada para Kepala Sekolah yang menggelar pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang diselenggarakan oleh Kemendikdasmen.
Disinyalir, setidaknya 26 Kepala Sekolah SD di Muba yang mengikuti Diklat pada 4 Juli 2025 di Hotel Aston, Grogol Jakarta dipungut uang sebesar Rp.4.500.000 dengan dalil untuk biaya transportasi dan akomodasi.
Salah seorang Kepala Sekolah yang ikut dalam perjalanan dinas diklat ke Jakarta yang tidak ingin disebut identitasnya membenarkan bahwa uang tersebut di koordinir oknum kasi di Dikbud Muba bernama Dian.
“Aku cek, tiket PP Jakarta – Palembang saja tidak sampai 1.5 juta. Sendangkan saat di Jakarta untuk nginap dan makan sudah disiapkan penyelenggara dari kementerian” Ungkapnya.
Diungkapkannya juga bahwa biaya transportasi juga ditanggung oleh Kementerian.
“Kementerian sudah menyiapkan uang pengganti transfortasi sedangkan tiket diberikan ke ibu Dian” Ujarnya.
Diminta keterangannya melalui aplikasi pesan, Dian tidak membantah, bahkan dirinya menginginkan bukti adanya indikasi pungli.
“Silahkan senin Ke Kantor Dikbud. Serta mohon bantuannya bukti indikasi saya melakukan pungli, sehingga tidak jadi fitnah yg merugikan saya. Saya tidak mengkoordinir siapapun” Katanya melalui WA.
Menanggapi hal itu, Kepala Dikbud Muba Dr H Iskandar Syahriyanto dihubungi melalui telepon selular belum ada jawaban.
Terpisah, Ketua FM2B Muba Kurnaidi dibincangi Rabu (23/7/25) menyatakan bahwa Pungli itu praktik korupsi yang harus diberantas dan perlu peran aktif masyarakat dalam pemberantasan pungli.
“Dan kita siap melaporkannya ke Ombudsman, Inspektorat Muba dan aparat penegak hukum adanya indikasi pungli ini” Ujarnya. ( Red )
