Akumulasi Faktor Unjuk Rasa

26
0
BERBAGI

Oleh : H. Albar Sentosa Subari ( Pengamat Hukum )

Dan

Marshal ( Pemerhati Sosial  dan Politik )

Seperti nya diakhir bulan Agustus dari tanggal 25, suasana bangsa Indonesia sangat membuat kita pilu, sedih melihat suasana kehidupan berbangsa dan bernegara padahal kita sudah merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke depan puluh kali.

Suasana yang dimaksud kan adalah terjadinya demonstrasi atau unjuk rasa rakyat Indonesia di seluruh bagian Nusantara. Catatan kita setidaknya ada dua peristiwa unjuk rasa yang sampai mengorbankan harta benda bahkan sampai kehilangan nyawa. Yaitu unjuk rasa yang terjadi pada tanggal 25 Agustus 2025 dan tanggal 28 Agustus 2025.

Semula unjuk rasa tanggal 25 Agustus 2025 pada intinya membawa isu BUBARKAN DPR RI, sedangkan isu unjuk rasa tanggal 28 Agustus 2025 terutama adalah perjuangan kaum BURUH untuk menyuarakan nasib mereka yang semakin terpuruk.

Dan dilanjutkan pada hari berikutnya unjuk rasa akibat meninggal dunia seorang driver online yang tergilas oleh mobil taktis anggota Brimob yang sedang bertugas mengawal demonstrasi sebelum.

Menurut analisis kajian penulis tiga faktor akumulasi sehingga terjadilah unjuk rasa yang berkepanjangan setidaknya sampai artikel ini diturunkan.

 

Pertanyaan kita kenapa isu BUBARKAN DPR RI yang menjadi faktor utama sehingga unjuk rasa dilakukan di depan gedung DPR RI/ MPR RI.

Awalnya adalah akibat sikap dan perilaku beberapa oknum anggota DPR RI yang tidak sepatutnya diucapkan ataupun dilakukan.

Ucapan yang sangat menyakitkan hari rakyat berawal dari ucapan wakil ketua komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia saat itu sdr Ahmad Sahroni yang mengatakan bahwa mereka mereka yang ingin membubar DPR RI adalah MANUSIA TER TOLOL se Dunia.

Dan ini memancing kemarahan rakyat. Secara tidak sadar ini ucapnya yang merendahkan derajat rakyatnya sendiri yang telah memilih mereka mereka anggota DPR RI.

Belum lagi ditambahi oleh beberapa prilaku anggota dewan seperti Eko Patrio beserta yang lainnya melakukan joget bersama di ruang sidang yang seharusnya mereka jaga marwah simbol rakyat yang berdaulat.

Joget jogetan tersebut setelah mereka mendengar dan mendapatkan tunjangan tunjangan yang jumlahnya sangat pantastis. Sehingga sekali lagi menyebabkan rakyat tersakiti.

Di sisi lain rakyat semakin terjepit akibat dari kebijakan kebijakan pemerintah khususnya menyangkut ekonomi dan fiskal dengan menaikkan harga kebutuhan pokok masyarakat, belum lagi kenaikan BBM dan beberapa jenis perpajakan misalnya pajak bumi dan bangunan.

Sedang anggota DPR RI pajak PPh mereka dibayar oleh negara.

Belum lagi beberapa kebijakan publik yang diambil beberapa kementerian tentang pemblokiran rekening sempat menimbulkan gejolak sosial. Kemerdekaan Agraria Kepala Badan Pertanahan Nasional ATR akan mengambil alih lahan yang bersertifikat jika ditelantarkan, juga sempat menjadi isu, akhir menteri yang membidangi minta maaf.

Yang tragis lagi yang membuat unjuk rasa semakin menjadi jadi akibat meninggal dunia sdr Affan Kurniawan yang berusia 21 sedang melaksanakan kewajiban nya mengantarkan pesanan yang diorder konsumen; terlindas oleh kenderaan polisi.

Ini menyebabkan unjuk rasa komunitas ojek online seluruh Nusantara sebagai solidaritas mereka sebagai satu komunitas.

Sampai akhirnya menjadi perhatian masyarakat Indonesia termasuk Presiden, Ketua DPR RI, dan pejabat lainnya mendatangi rumah duka orang tua nya.

Sebagai empati turut berdukacita.

Sebagai bentuk kekesalan rakyat, mereka melakukan hal hal yang tidak kita inginkan, namun karena situasi tidak dapat diamankan lagi terjadilah tindakan anarki, dengan pengrusakan sarana umum, penjarahan di mana mana dan sampai pengrusakan dan pembakaran gedung DPRD di Sulawesi Selatan dan beberapa daerah lainnya.

Serta pembakaran di rumah rumah pribadi yang menurut para pendemo membuat situasi yang menegangkan antara lain pengrusakan/ pembakaran/ penjarahan rumah Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Sri Mulyani Indrawati menteri keuangan.

Mudah mudahan situasi ke depan bisa kondusif. Sehingga perlu evaluasi bagi semua pihak jangan sampai terulang lagi. Semoga presiden Republik Indonesia bapak Prabowo Subianto dapat mengambil langkah yang cepat dan tepat serta tegas sebagai Presiden Republik Indonesia ( sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan).

Kalau tidak akan bisa membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan ikut campur pihak ketiga yang akan membuat negara semakin tidak menentu. Dan ini akan mengganggu stabilitas bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai sebagai negara kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) dari Sabang sampai Merauke.

1 September 2025, Badan Eksekutif Mahasiswa di Palembang akan melakukan unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Selatan, yang diikuti hampir seluruh BEM Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta yang berdomisili di kota Palembang dan ditambah lagi organisasi organisasi mahasiswa lainnya.

Dengan tuntutan antara lain :

1. Batalkan kenaikan tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat.
2. Segera sahkan RUU Perampasan Aset.
3. Evaluasi kinerja DPR secara menyeluruh.
4. Evaluasi persyaratan penerimaan anggota Polri
5. Copot Kapolri.
6. Prioritaskan kesejahteraan guru.
7. Kembalikan kebebasan pers di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here