SLB Negeri Pembina Palembang Cetak Anak Berkebutuhan Khusus, Mandiri dan Berptestasi

6
0
BERBAGI

PALEMBANG, SentralPost – Tekad dan Kerja keras Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Palembang untuk menjadikan anak berkebutuhan khusus hidup mandiri dan berprestasi di tengah tengah masyarakat patut diacungi jempol.

Dibawah kepemimpinan Jumingan, SPd sebagai Kepala Sekolah, SLB Pembina Palembang yang dibantu para Guru dan tenaga Pendidik Profesional berpengalaman, membuat banyak siswa di sekolah itu berhasil mengukir prestasi, baik ditingkat Nasional sampai ke tingkat Internasional dalam kurun waktu 2023 hingga 2025.

oppo_0

Kepala Sekolah SLB Pembina Palembang, Jumingan, S.Pd kepada wartawan menegaskan bahwa fokus pendidikan di sekolahnya adalah mendidik dan menciptakan anak-anak yang mandiri dengan berupaya meningkatkan dan mengeluarkan potensi anak didik yang berkebutuhan khusus baik dari segi akademik maupun non-akademik.

“Untuk menjadikan anak berkebutuhan khusus mandiri dan berprestasi, kita disini melakukan pemahaman kebutuhan individual mereka, ajarkan keterampilan hidup secara bertahap, ciptakan lingkungan yang mendukung, dan berkolaborasi dengan profesional. Berikan juga kesempatan untuk berkreasi dan berprestasi sesuai kelebihan mereka masing masing,” kata Jumingan.

Dijelaskan Jumingan, yang tak kalah pentingnya adalah perlunya memahami Kebutuhan dan Kelebihan anak didik. Apalagi menurutnya, setiap anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda.

“Karena itu kita disini bersama para tenaga pendidik mencoba untuk memahami kondisi spesifik anak untuk memberikan pendekatan yang tepat. Fokus pada kelebihan untuk anak anak didik kita agar bisa mengembangkan diri serta mendukung mereka untuk berprestasi,” kata Jumingan.

Lebih lanjut dijelaskan Jumingan, dengan metode yang diterapkan pihaknya berhasil membuat para siswanya mengukir berbagai prestasi baik tingkat Nasional maupun tingkat Internasional yang membawa nama harum kota Palembang dan propinsi Sumsel dalam skala internasional.

“Alhamdulillah, banyak sudah anak didik kita yang berhasil mandiri dan mengukir prestasi, terutama di bidang keterampilan Tata Boga, tata rias, otomotif dan olahraga yang telah diikuti dalam berbagai kompetisi selama tujuh tahun terakhir. Hasilnya cukup membanggakan,” kata Jumingan.

Adapun sejumlah prestasi yang berhasil diukir oleh siswa SLB Pembina Palembang, sebagai berikut, pertama, Tiga siswa berhasil meraih medali di kancah Internasional, menunjukkan kualitas kompetensi vokasi siswa.

Kedua, Pada tahun 2025, Faracya Kaila meraih Silver Medal di International Fondan Cake Figure, ketiga, M. Hafiz Farhan Safawi meraih Gold Medal di The 13th Indonesia Salon Culinaire (2023), dan Agustina Dewi meraih Bronze Medal pada Battle Of the Chef di Penang, Malaysia (2024).

Kemudian yang keempat, Konsistensi prestasi juga terlihat di tingkat Nasional, di mana siswa seperti Faracya Kaila dan Dinda Aprillia berulang kali meraih Juara II Bidang Tata Boga di ajang LKS Tingkat Nasional.

Prestasi Merata di Non-Akademik-
Selain Tata Boga, sekolah juga mencatat banyak prestasi di bidang Olahraga, Seni, dan Keterampilan lain yang dilombakan secara nasional. Di tingkat Provinsi saja, tercatat ada 30 prestasi yang diraih siswa dalam tiga tahun terakhir.

Beberapa pencapaian penting di tingkat Nasional mencakup, Pertama, Dhania Puteri Aziya meraih Medali Emas di PAPERNAS XVII, Solo, pada tahun 2024. Kedua, Tri Oktarina meraih Juara Harapan 1 Vlog di FLS3N Tingkat Nasional (2025).

* Kebutuhan Guru dan Harapan Dunia Kerja

Meskipun memiliki segudang prestasi, SLB Negeri Pembina Palembang saat ini menghadapi tantangan serius. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Sri Warih, menyampaikan bahwa sekolah membutuhkan penambahan tenaga pengajar karena banyak guru yang memasuki masa pensiun. Sekolah berharap mendapatkan tambahan guru dengan kualifikasi pendidikan luar biasa.

Fokus sekolah tidak hanya berhenti pada kompetisi. Banyak siswa yang berhasil diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan diserap oleh dunia kerja. Jumingan berharap serapan tenaga kerja bagi ABK dapat meningkat, sejalan dengan peraturan pemerintah yang mewajibkan perusahaan menyerap minimal 1% ABK.

Diakhir pembicaraannya, Jumingan berpesan kepada orang tua yang memiliki anak spesial agar tidak menutup diri, dan mendorong mereka untuk menyekolahkan anak-anak tersebut, baik di SLB maupun sekolah umum, sesuai dengan aturan yang berlaku. (Tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here