* Serahkan Rp. 40 Juta kepada Wabup M. Iqbal
Lubuk Basung, SentralPost – Pengurus Ikatan Keluarga Agam dan Bukittinggi (IKAB) Palembang melaksanakan kewajiban kepada sanak-saudara (dunsanak) warga Kabupaten Agam yang terkena korban banjir dan hantaman galodo.
Kewajiban yang disampaikan itu berupa uang tunai sebanyak Rp. 40 juta yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum IKAB Palembang, Ir. Reflin Arda, MSi, MAP kepada Bupati Agam diwakili Wakil Bupati, M. Iqbal di posko utama penanggulangan bencana di Lubuk Basung, Rabu (17/12/2025).
Reflin Arda yang asli Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Agam mengantarkan dana tersebut didampingi Sekretaris Umum, Afdhal Azmi Jambak, SH yang bakonya asli Peninjauan, Tanjung Raya, Bendahara Umum, Adril A.Md asal Pakan Kamis, Tilatang Kamang, wakil sekretaris, Fuad Said, S.Psi asal Sungai Sariak Banuhampu, bidang pemuda M. Arfan kelahiran Bukittinggi.
Selain itu hadir juga Bundo2 Kanduang antara lain: Asmara Fitri, Ita Jamaan, Elly Piliang dan Rita.
Wabup Agam, M. Iqbal didampingi Sekda dan Kepala BPBD Agam menyampaikan terima kasih atas perhatian dari warga IKAB di Palembang. “Kami bersyukur atas perhatian warga IKAB Palembang dan banyak pihak yang membantu warga kami yang terkena musibah. Kami akan salurkan uang dari warga IKAB Palembang ini kepada yang berhak. Semua yang diterima insya Allah akan disalurkan. Semuanya akan diaudit,” kata M. Iqbal.
Tokoh asal Bayur, Tanjung Raya tersebut menyebutkan kerusakan terbanyak dan terparah di daerah Sungai Batang, Tanjung Raya, namun korban meninggal terbanyak di Palembayan. Musibah juga menimpa Malalak, Balingka Bayua, Koto Kaciak, Peninjauan , Palupuh dan daerah lainnya.
Wabup M. Iqbal mengatakan Bupati Ir. Benni Warlis, MM sedang berada di lapangan meninjau lokasi bencana sehingga tidak bisa menerima langsung pengurus IKAB Palembang.
“Semua ditangani dengan sungguh-sungguh,” katanya seraya mengatakan tempat penampungan sementara dibangun di beberapa tempat.
Sementara itu, Reflin Arda mengatakan warga IKAB Palembang sangat berduka atas musibah yang menimpa sebagian warga Agam. “Kami sedih dan prihatin serta turut berduka. Moga semua tabah dan makin kuat iman dengan adanya musibah ini. Kita doakan semua yang meninggal dunia diterima Allah dan ditempatkan di tempat mulia di syurga-Nya,” kata pensiunan Badan Pusat Statistik (BPS) ini.
Atas musibah yang terjadi, pengurus IKAB Palembang langsung menginformasikan kepada para anggota untuk melakukan kewajiban ikut meringankan derita saudara-saudari (dunsanak) yang jadi korban.
“Alhamdulillah terkumpul dana Rp 40 juta dan kami serahkan kepada Pemkab Agam untuk disalurkan kepada dunsanak-dunsanak korban bencana. Ini sebagai tanda kepedulian badunsanak,” katanya.
Warga IKAB Palembang turut berduka atas musibah banjir dan galodo (hantaman batu dan tanah) yang menimpa sebagian warga.
IKAB Palembang, kata Reflin, merupakan organisasi urang awak asal Kabupaten Agam dan kota Bukittinggi di Palembang, provinsi Sumatera Selatan. Organisasi itu mulanya pada tahun 1960-an didirikan perantau Agam dan Bukittinggi dengan nama Ikatan Keluarga Agam (IKA). Kemudian pada 2002 diadakan musyawarah tinggi dan sepakat mengubah nama jadi IKAB Palembang.
Sejak dulu sampai kini dan insya Allah seterusnya, IKAB Palembang selalu melaksanakan kewajiban sesuai kemampuan, baik kepada warga IKAB di Palembang maupun urang Agam Bukittinggi di kampuang.
Dengan persatuan dan persaudaraan yang baik, pengurus iKAB terus melakukan berbagai program dan kegiatan bermanfaat.
“Moga uang dari warga asal Agam dan Bukittinggi yang merupakan kewajiban dan dipercayakan kepada pengurus IKAB Palembang bermanfaat dan dapat meringankan sebagian korban musibah di Agam ini,” kata Reflin.
Sementara itu, Afdhal Azmi Jambak menambahkan, IKAB Palembang sudah mendirikan BAITUL MAAL untuk berantas riba dari ulah rentenir kepada urang awak asal Agam dan Bukittinggi khususnya dan Sumbar umumnya.
Insya Allah BAITUL MAAL yang baru menghimpun Rp 44 juta akan bisa diberdayakan dengan baik. Insya Allah BAITUL MAAL IKAB Palembang akan diresmikan tanggal 17 Januari 2026. Namun, saat ini sudah mulai dijalankan.
BAITUL MAAL IKAB PALEMBANG itu difokuskan memberantas praktek riba yang banyak terjadi dan melanda sebagian warga IKAB di Palembang. “Agaknya praktek riba di Ranah Minang juga terjadi. Kami dapat informasi banyak rentenir yang beroperasi sampai ke kampung-kampung meminjamkan uang dengan bunga tinggi. Riba itu haram dan dosanya besar. Kata Buya Dr. Arisandi, LC MA, salah satu ulama Urang Awak di Palembang, dosa paling rendah riba itu sama dengan menzinai ibu kandung sendiri,” katanya seraya berharap Baitul Maal juga berdiri di banyak daerah termasuk di Agam dan Bukittinggi.
BAITUL MAAL IKAB Palembang akan meminjamkan uang kepada anggota yang membutuhkan tanpa riba, tanpa bunga. “Prioritas kepada yg terjerat riba dan berkeinginan berhenti riba dengan jumlah sesuai kemampuan,” kata Afdhal yang berprofesi sebagai wartawan dan advokat ini.
“Moga bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara asal Agam dan Bukittinggi yang ada di Palembang berkenan support. Lakukan fastabiqul khairat… Amal Makruf Nahi Munkar berjamaah,” tambahnya.
M. Iqbal menyambut baik pendirian BAITUL MAAL IKAB Palembang tersebut. Dia dan Bupati Agam insya Allah akan hadir pada peresmian BAITUL MAAL tersebut. Namun tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang ada,” katanya.
Pengurus IKAB Palembang insya Allah akan mengundang Bupati Agam, Walikota Bukittinggi dan lain-lain pada acara peresmian lembaga perekonomian syariah tersebut. (Git)
.











