BANYUASIN– Kondisi bangunan SD Negeri 14 Rambutan di desa Baru Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin ini sudah berulang kali diusulkan untuk diperbaiki, sayangnya hingga kini belum juga terealisasi.
Padahal sarana dan prasarana sangatlah penting untuk mencedaskan anak bangsa,Selasa (6/3/2018).
Sejumlah siswa dan para guru di sekolah tesebut merasa khawatir ketika harus bersekolah. Itu karna kondisi bangunan sekolah sudah tidak layak huni lagi terlebih pada bagian atap dan lantai sudah memperihatinka.
Menurut Kades Baru Rambutan, Alpino, bangunan sekolah tersbeut terdiri dua unit. Bangunan pertama dibangun sekitar tahun 2000 dan sudah pernah direhab pada 2010/2011. Saat ini kondisi bangunannya masih cukup bagus. Sedangkan satu bangunan lainnya, dibangun pada 2005 dan hingga kini belum pernah mendapatkan sentuhan perbaikan atau direhab.
“Mirisnya, bangunan rusak parah itu masih aktif digunakan untuk proses belajar -mengajar. Kami sebagai orang tua sangat khawatir saat anak kami menimba ilmu disana. Dengan kondisi hampir seluruh bangunan rusak parah, dan sewaktu-waktu bisa runtuh dan menimpa anak-anak yang tengah belajar,” katanya.
Alpino mengatakan, bangunan yang rusak parah itu terdiri dari empat ruang kelas, 1 gudang dan 1 toilet. Awalnya, ruangan kelas itu diperuntukkan bagi anak-anak Kelas 4, Kelas 5 dan Kelas 6 dan satu ruangan difungsikan sebagai ruang kantor guru. Tapi kini, kantor guru dipindahkan ke salah satu ruangan di bangunan sekolah yang baru (yang sudah direhab).
“Jadi yang menempati ruangan rusak itu adalah anak kelas 3,4,5 dan kelas 6. Selaku pemerintah desa kita sudah berulang kali kali mengusulkan perbaikannya. Tahun 2016 sudah diajukan melalui Musrenbang. Demikian pula pada 2018 diajukan kembali dengan membuat proposal dari kepala sekolah, sudah. Dan saat Musrenbang kemarin juga kami ajukan kembali,” katanya.
Menurutnya, beberapa bagian kelas yang rusak parah mulai dari atap, plafon, seluruh jendela rusak, pintu, hingga lantai kelas yang masih berupa lantai papan, sudah ada yang berlubang karena sangat rapuh. Dan jika tidak berhati-hati, siapa pun bisa terperosok. Mengingat bangunan sekolah ini berupa panggung.
PLt Kepala Dinas Disdikporapar Banyuasin, HM Yusuf dikonfirmasi melalui Sekretaris Disdikporapar Nopran S, Rabu (7/3) 2018 menyarankan, agar menkonfirmasi ke bagian Dikdas, karena dia lebih tahu dan punya data yang akurat.
Sementara Kabid Dikdas Harun Samsudin saat dikofirmasi sedang DL. “Pak Harun sedang DL ke Medan,” kata salah satu pegawai di kantor Disdik. (JS)