Muara Enim, Sentralpost.co, — Kesadaran mulai Tumbuh dari masyarakat, yang sebelumnya Kades dan Sekdes, sekarang Kepala Dusun ( Kadus ) yang serahkan Senjata Api Rakitan (Senpira) di wilayah Kabupaten Muara Enim yang berbeda desanya, demi keamanan di masyarakat. Suasana haru dan penuh tanggung jawab menyelimuti Mapolsek Rambang Lubai polres Muara Enim Polda Sumsel. Selasa (24/6/2025).
Seorang tokoh masyarakat, Armandoni Saputra (35), yang menjabat sebagai Kepala Dusun IV Desa Beringin, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, menyerahkan satu pucuk senjata api rakitan laras panjang kepada pihak kepolisian.
Penyerahan dilakukan dan diterima langsung oleh Kapolsek Rambang Lubai AKP Supriadi Garna, SH, MH, dalam rangka mendukung Operasi Senpi Musi 2025, sebuah langkah strategis yang digalakkan oleh Polres Muara Enim dalam mengurangi peredaran senjata api ilegal di wilayah hukum Polres Muara Enim.
Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra, SH, SIK, MSI, melalui Kasi Humas Polres Muara Enim AKP RTM Situmorang, menyampaikan himbauan kepada seluruh masyarakat agar mengikuti jejak positif tersebut dengan menyerahkan senjata api rakitan secara sukarela.
Menurut Kasi Humas Polres Muara Enim AKP RTM Situmorang mengatakan Karena keamanan adalah tanggung jawab bersama. Dan perubahan besar, selalu dimulai dari langkah kecil.
Langkah kecil ini membawa dampak besar. Polres Muara Enim terus mengedepankan pendekatan persuasif, humanis, dan edukatif kepada masyarakat dalam setiap operasi yang digelar. Kolaborasi dan kesadaran kolektif menjadi kunci keberhasilan menjaga stabilitas keamanan wilayah.
“Dalam Operasi Senpi Musi 2025 ini, kami mengajak seluruh masyarakat yang masih menyimpan senjata api rakitan agar segera menyerahkannya melalui Polsek terdekat atau Bhabinkamtibmas di desa masing-masing. Tindakan sukarela ini akan diapresiasi dan tidak akan dikenakan proses hukum,” ajak AKP RTM Situmorang.
Masih menurut Situmorang, pihak kepolisian menegaskan bahwa senjata ilegal bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga menjadi ancaman nyata bagi keselamatan jiwa, keluarga, dan lingkungan sekitar. Keberanian Armandoni dalam menyerahkan senjata tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi warga lainnya untuk ikut berkontribusi dalam menciptakan suasana yang aman dan tenteram.
“Senjata api bukan simbol kekuatan, tapi potensi bencana jika disalahgunakan. Mari kita jaga kampung kita, demi masa depan anak-anak kita,” Ungkapnya. ( Marshal )