MUBA, SENTRALPOST – Coffee morning yang digelar Polsek Keluang dengan mengumpulkan sejumlah wartawan dan LSM di Sekayu dinilai sejumlah pihak hanya sebatas basa basi yang bertujuan mengalihkan isu yang lagi santer tentang adanya dugaan penerimaan fee oleh oknum Polsek Keluang dari pengelola Ileggal Driling dan Ilegal Repinery, Selasa (03/06/2025). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sate Kelinci Kecamatan Sekayu
Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan menyebutkan, Coffe morning yang digelar Polsek Keluang terkesan sangat mendadak. Apalagi, Coffe morning yang digelar itu tidak dihadiri semua wartawan dan LSM yang bertugas di bumi Serasan sekate. Sepertinya, hanya wartawan dan LSM tertentu saja.
Apalagi, beberapa pekan terakhir ini kerap muncul di media online tentang pemberitaan dugaan adanya penerimaan fee oleh oknum Polsek Keluang dari para pelaku ileggal Driling dan Ileggal Repinery di wilayah hukum kecamatan Keluang. Jumlah penerimaan fee itu juga sangat fantastis yang mencapai miliaran rupiah jika dikalkulasikan secara keseluruhan.
“Coffe morning Polsek Keluang bersama media dan LSM ini tidak melibatkan semua media dan wartawan maupun organisasi profesi yang bertugas di Muba. Hal ini tentu membuat kecurigaan media lain yang tidak di undang. Bahkan, banyak teman teman media berspekulasi bahwa pertemuan itu hanya membeck up ileggal driling di keluang atau mengalihkan isu oknum polsek keluang menerima fee dari pemilik sumur ileggal,” kata salah seorang wartawan yang bertugas di kabupaten Musi Banyuasin.
Sementara itu Ketua PWI Kabupaten Musi Banyuasin Intan Heldiana Putri, S.Ip saat dimintai komentarnya mengatakan, dirinya menilai komunikasi yang berusaha dibangun polsek keluang cuma basa basi dan sama sekali tidak efesien.
“Coffee morning Polsek Keluang dengan media dan LSM ini hanya basa basi dan sama sekali Tidak ada keterbukaan dan terkesan tidak bersahabat. Kami menduga Banyak yang diduga ditutup – tutupi oleh polsek keluang,” katanya.
Beber Intan “Ya kalau dari Pandangan kami PWI Muba, Coffea morning Polsek Keluang dinilai siasat saja, hanya sebuah pengalihan isu dugaan penerimaan Upeti dari bisnis Ilegal Drilling oleh Oknum Polsek Keluang”
Sementara itu berdasarkan pantauan, Pertemuan polsek keluang Bersama media dan LSM itu tidak dihadiri langsung oleh Kapolseknya, namun hanya kanit Intel saja bahkan Kanit Reskrim Polsek Keluang IPTU Dohan juga tidak nampak di lokasi. Sementara, tidak seluruh wartawan yang diundang hadir, Pada kegiatan yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB itu.
Dalam pertemuan itu, Kanit Intel Polsek Keluang Ishar, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan ajang silaturahmi untuk mempererat hubungan dengan wartawan dan LSM yang bertugas di Kabupaten Musi Banyuasin, sekaligus mengajak berdiskusi, saran, dan masukan terkait sering terjadinya insiden kebakaran.
“Kita berharap dengan coffe morning ini, awak media bisa membantu kami memberikan informasi positif kepada masyarakat tentang apa-apa, apa yang terjadi dan yang telah kami lakukan,” kata Kanit Intel Polsek keluang.
Menduga sistem kehumasan Polsek Keluang itu sudah terkesan kacau balau. Di lapangan Lokasi Ilegal Drilling dan Ileggal Repinery sudah tidak ada lagi anggota yang diberi tugas khusus mengurus rekan media, mereka hanya melakukan kordinasi dengan para ketua Sehingga komunikasi kerap terhambat bahkan tersumbat.
“Tempo hari Saya ada kirim pesan WhatsApp dan menelpon Kapolsek Iptu Alvin dan Kanit Reskrim Polsek Keluang Iptu Dohan saat kejadian insiden kebakaran. Namun tidak ada respon. Padahal kita mau mengakomodir hak bicara mereka di ruang media. Ini gambaran hubungan Polsek Keluang dengan media saat ini,” tukas salah seorang awak media yang enggan disebutkan namanya dalam pemberitaan ini. (Tim)