
Muba, Sentralpost.co – Guna mencakup peningkatan SDM dalam keterampilan memasak, pemahaman standar industri, dan sertifikasi resmi seperti dari BNSP, terkhusus juru masak di lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Musi Banyuasin (Muba) gelar pelatihan Demi Cheff dan Cheff De Partie di Aula SMK N 1 Sekayu. Sabtu (18/10/2025).
Acara yang menyusung tema “Dari Kita, Oleh Kita, Untuk Indonesia” ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 18 dan 19 Oktober 2025, yang di hadiri oleh Ketua TP PKK Muba Hj. Patimah Toha beserta Anggotanya, dan di ikuti oleh 23 peserta yang merupakan perwakilan dari Dapur-Dapur MBG yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin dan juga dari Kota Palembang.
Dalam sambutan Ketua APJI Muba, Achmad Baidowi menyampaikan bahwa sebelum melaksanakan pelatihan ini, sekedar informasi, pihaknya dari APJI telah mengikuti kegiatan Pemecahan Dunia Negara Pemilik Sambal Terbanyak, dan dari APJI Kabupaten Muba terlibat dalam kegiatan ini dengan mengirimkan 14 (empat belas) varian sambal asli dari Kabupaten Musi Banyuasin. Pada kegiatan ini, Indonesia menjadi negara yang memiliki sambal terbanyak di dunia.

“Selain kegiatan pemecahan rekor dunia negara pemilik jumlah terbanyak di dunia, kami dari APJI DPC Musi Banyuasin pun turut serta dalam team pengajar management dapur bagi para calon Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia yang menjalani pelatihan di SPN Betung, Rindam II Sriwijaya lahat dan Puslatpur martapura dengan mengirimkan 3 (tiga) orang pengajar yang tergabung dalam team pengajar dari Universitas Pertahanan”, terang Dowi.
Pada tanggal 17 Oktober 2025, sambungnya. Bertepatan dengan ulang tahun APJI yang ke 41 tahun, BGN dan APJI menandatangani MoU tentang pembuatan Dapur, Pelatihan dan Pendampingan bagi para pemilik dapur. Hal ini bertujuan agar dapur – dapur yang akan didirikan bisa sesuai dengan spesifikasi teknis baik dari bahan baku material maupun peralatan yang akan digunakan.
“Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, menggandeng praktisi yang bergerak di bidang pariwisata dan kuliner di Provinsi Sumatera Selatan sebagai pemateri utama, sedangkan Asesor atau penguji, berasal dari pulau Jawa, yang merupakan praktisi kuliner dan seorang cheff di hotel atau resto bintang 4”, bebernya.

Disampaikan Dowi, dengan di laksanakannya kegiatan ini diharapakan dapat meningkatkan SDM juru masak yang ada di Kabupaten Muba, sehingga industri kuliner dan pariwisata di Kabupaten Muba dapat meningkat signifikan ke depannya.
“Untuk para peserta, kami harapkan dapat menempa diri dengan sekuat tenaga, dan dapat aktif bertanya serta memberikan kemampuan terbaiknya pada sesi pengujian yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2025. Semoga seluruh peserta dapat lulus dengan hasil yang mumpuni. Jangan sampai sertifikat BNSP yang akan didapatkan peserta hanya sebatas hitam diatas putih saja, tanpa ada peningjkatan kualitas SDM dari peserta”, harapnya. (Winda)