MUBA, SentralPost – Lasmini (36), warga jalan SMK Model, Kelurahan Kayuare, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin sekarang terbaring, tidak berdaya. Dia menunggu keajaiban sang pencipta agar penyakit aneh yang dideritanya dapat sembuh.
Siswadi alias Latip suami dari Lasmini, saat dikonfirmasi Wartawan pada, (28/10) di kediamannya menceritakan, penyakit aneh yang diderita istrinya berawal dari tersusuk jarum pentol yang kemudian kakinya membengkak.
“Karena terjadi pembengkakan itu, lalu kami ke Puskesmas Lumpatan lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Sekayu setelah diperiksa Dokter ahirnya Dokter memponis harus dioperasi setelah itu kami diminta untuk menginap satu malam disana kemudian kami diizinkan pulang sesampainya di rumah istri saya mengalami bengkak sekujur tubuh hingga tidak ada daya upaya. Ahirnya kami kembali kerumah sakit setelah dua belas hari dirawat kami diizinkan pulang kembali setelah satu pekan dirumah istri saya kembali pingsan dan langsung kami bawa kembali ke rumah sakit dan dirawat selama sepuluh hari disana,” katanya.
Setelah sepuluh hari dirawat, lanjutnya Istriny kembali diizinkan pulang. “Anehnya saat itu saya diminta membuat surat pernyataan bahwa saya tidak akan menuntut atas kejadian yang terjadi pada istri saya seperti ini,” kata latif seraya mengatakan, dokter yang menangani diruang bedah itu Dokter Hendra dan untuk penanganan di kamar Medang itu Dokter Syarif.
Lebih lanjut Latif juga berharap kalau pihak Rumah Sakit bisa melakukan pengobatan secara maksimal untuk penyembuhan istrinya. “Saya hanya punya satu permintaan, yakni kesembuhan istri saya pak,” katanya penuh harapan.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umum Sekayu begitu dikonfirmasi melalui pesan singkat SMS dia mengatakan persoalan itu saya belum tauh karena sampai sejauh ini belum ada laporan. Namun menurutnya, informasi ini akan ditindak lanjuti.
“Ya, saya baru tau pak, tapi masalah ini akan saya bentuk tim khusus untuk menangani pengobatan lebih lanjut,” katanya.
Ditempat terpisah Dodi selaku humas RSUD Sekayu begitu dikonfirmasi mengaku kalau persoalan itu belum sempat dilaporkan kepada pihak atasannya.
“Masalah ini belum sampai ke direktur dan hal ini sudah kami sampaikan kepada suami pasien bahwa pasien itu ada menderita penyakit diabetes jadi logikanya setelàh pasien dioperasi dia diberi obat dan obat itu sudah benar. Ya itu obat Diabetes setelah makan obat itu gulanya akan turun dan pasien harus banyak makan namun kenyataan pasien tidak mau makan dan akhirnya pasien Droub dan kalau ada indikasi salah obat itu saya membantah obat yang diberi Dokter itu sudah benar,” katanya. (Tim)