Musi Rawas, SentralPost – Rencana pembangunan pabrik minyak kelapa sawit PT. Sumatera Palma Andalan didesa Tambangan Kecamatan BTS. Ulu Kabupaten Musi Rawas yang berbatas langsung dengan wilayah desa Palawe, mulai menuai reaksi masyarakat desa Palawe. Hal ini terungkap ketika wartawan SentralPost.Co. mewawancarai Uzah didampingi Ebit Chandra warga Kampung 5 desa Palawe di kediamannya, Kamis (18/7/2024).
Menurut uzah berawal lebih kurang dua bulan yang lalu ketika mereka mau mandi di sungai Bano tempat keseharian mandi dan mencuci pakaian tiba tiba keruh dan tidak layak di gunakan ” Setelah di selusuri keruhnya sungai Bano akibat dari penggusuran lahan untuk pabrik kelapa sawit PT. Sumatera Palma Andalan yang berjarak lebih kurang 1 km “, Ungkapnya.
Lanjut uzah bahwa kami telah mengirimkan surat ke Bupati dan Kaban. DLH Kabupaten Musi Rawas tertanggal 26 Juni 2024 ” Surat tersebut langsung di tanggapi dengan adanya tim turun ke lapangan tertanggal 8 Juli 2024,namun sejauh ini pihak DLH belum memberi salinan kesimpulan atas hasil turun ke lapangan”, Jelasnya.
Ditambahkannya hari inikami layangkan surat kedua dimana permintaan kami meminta salinan dokumen evaluasi lingkungan hidup PT. Sumatera Palma Andalan ” Meminta tinjau ulang dokumen tersebut karena sejauh ini tidak tahu bahkan tidak sama sekali dilibatkan, padahal yang paling berdampak kami di hilir rencana pembangunan pabrik sawit tersebut dan kami mengkhwatirkan kedepannya,baru penggusuran saja sudah mencemar bagaimana kalau sudah jadi beroperasi,” Keluhnya.
Sementara itu Candra Gunawan, ST, MM kepala Bidang PPKLH Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Rawas ketika dihubungi Via HP 085292288XXX mengatakan masih menunggu hasil labotarium belum keluar ”
Jadi belum bisa mengeluarkan statement tentang penceraman air Sungai Bano yg dilaporkan, Jelasnya,” (Ilung)