SURAKARTA, SentralPost – Pameran (Expo) produk kerajinan dalam rangka HUT ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), jadi ajang edukasi dan promosi. Warga dan peserta Expo mendapat berbagai manfaat atas gelaran yang berlangsung sejak tanggal 15 hingga 18 Mei 2024, di Pamedan Pura Mangkunegaran, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Pada Rabu (17/5) sekitar pukul 2 siang.
10 bocah berusia 6-8 tahun tampak antusias melihat berbagai pameran kerajinan di Expo tersebut. Mereka tinggal cukup lama untuk melihat proses tenun manual di stan Direktorat Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kesepuluh anak itu adalah peserta didik dari Pusat Pengembangan Anak (PPA) Maria Marta GKI Sangkrah Solo. Mentor mereka, Mathius Kurniawan, sengaja mengajak anak-anak melihat Expo untuk mengenalkan keberagaman yang dimiliki Indonesia.
“Kebetulan ini ada acara tingkat nasional di Solo, yang sayang kalau dilewatkan. Jadi, saya ajak adik-adik untuk melihat banyak kebudayaan, adat, dan bisa bertemu orang dari berbagai provinsi,” ujar Mathius saat diwawancarai.
Mathius bahkan rela mengganti jadwal belajar anak didiknya agar bisa melihat Expo Dekranas. Menurutnya, acara ini sangat bermanfaat untuk anak didiknya. Karena dengan berkunjung saja, wawasan anak-anak tentang kekayaan Indonesia bertambah sehingga mampu memunculkan kebanggaan terhadap bangsa ini. Ia menyebut, Expo ini juga bagian dari mengenalkan seni sejak dini.
“Sebenarnya kami sudah ada agenda, jadwalnya bukan ini. Tetapi karena ada acara Expo Dekranas di sini, maka kami ganti dulu. Belum tentu kapan-kapan ada lagi,” jelas Mathius.
Di sisi lain, Staf Direktorat Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Astri Purnawati, mengungkapkan bahwa Expo Kerajinan Dekranas 2024 menjadi gelaran yang bemanfaat. Khususnya, untuk mempromosikan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang sedang digalakkan oleh Kemendikbudristek.
“Acara ini sangat luar biasa karena setiap tahun diadakan terus,” ujar dia.
Astri mengungkapkan, khusus untuk tahun ini, pihaknya memamerkan kain-kain tenun dari 21 Provinsi yang dibuat oleh peserta didik lulusan program PKW. Selain itu, terdapat demonstrasi proses tenun manual yang dilakukan oleh peserta didik.
“Kami mengusung wirausaha muda agar mereka tidak menganggur. Bekerja sama dengan Dekranas Pusat kemudian mereka menunjuk daerah-daerah yang akan mengangkat tema tenun dan kriya,” beber dia.
Dalam 3 hari penyelenggaraan Expo, Astri mengungkapkan total sudah ada 25 lembar kain tenun yang terjual. Satu kain dibandrol dengan harga mulai dari Rp.600.000,- hingga Rp. 2,5 juta.
Hal senada diungkapkan, Mila Astriana selaku staf Batik Walang Kekek. Expo Kerajinan Dekranas 2024 menjadi ajang yang cukup efektif mempromosikan produknya. Selain itu, Batik Walang Kekek diakui Mila berhasil meraup omzet lebih dari Rp. 100 juta dari 25 kain batik yang terjual.
Satu kain dibandrol dengan harga yang beragam. Kain batik premium dijual mulai dari Rp. 10 juta – Rp. 25 juta ke atas. Sedangkan grade 2 dan grade 3 dijual mulai dari Rp. 1,5 juta.
“Antusiasnya cukup banyak. Apalagi pada hari pertama dan kedua banyak pejabat-pejabat. Karena kami adalah usaha baru, ajang ini memudahkan kami memperkenalkan Batik Walang Kekek,” beber Mila.
Rangkaian Acara Puncak HUT ke-44 Dekranas di Kota Surakarta telah berlangsung sejak tanggal 15–18 Mei 2024. Hari pertama perayaan HUT Dekranas kali ini menghadirkan suguhan menarik yang sarat budaya bagi masyarakat berupa lomba ‘Parade Kriya dan Budaya’ yang menghadirkan ratusan mobil hias dan mencatat rekor MURI sebagai lomba dengan mobil hias terbanyak. (Ril)