Palembang, SentralPost – Pemerintah provinsi (pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini dihadiri langsung dan diresmikan langsung oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru kegiatan pengukuhan dan peluncuran program kelas Tahfidz Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Palembang yang diselenggarakan di Grandballroom Golden Sriwijaya Palembang, Sabtu (13/8/2022).
Dikatakan Gubernur Sumsel H Herman Deru, mulai sejak dini kita sudah tanamkan mindset yang positif dari berfikir membeli menjadi berfikir menghasilkan.
Misal holtikultura, saya bangga sekali kemarin pagi saya lihat di running teks, Presiden Republik Indonesia menyampaikan agar semua masyarakat ini untuk berani menanam tanaman holtikultura dirumahnya.
“Ketika orang berfikir kita sudah berbuat, dan ini bisa membuat getarannya kepada orang tua,” ujarnya.
Kemudian, mulai mengajar siswa dan siswi ini untuk produktif tapi tidak mengganggu studinya. Seperti contoh tadi, membantu program pemerintah Sumsel Mandiri Pangan, mereka bisa tanam kok dengan menumbuhkan rasa cinta terhadap tumbuhan.
Saya ajak tukar menukar tempat belajar itu agar tahu, oh disana kelebihannya apa, disana kekurangannya apa, disini kelebihan kita apa, dan disini kekurangan kita.
“Tujuannya agar kita tidak menjadi jumawa, tapi juga tidak membuat rendah diri,” ungkapnya.
Menurut Kepala SMA Negeri 6 Palembang Fir Azwar, kegiatan hari ini adalah peluncuran atau launching kelas Tahfidz, jadi SMA Negeri 6 Palembang tahun ini yakni tahun pelajaran 2022/2023 meluncurkan program strategis SMA Negeri 6 Palembang.
Dimana untuk melengkapi karateristik SMA Negeri 6 sebagai sekolah unggulan berbasis iman dan taqwa.
“Jadi ada 2 kelas Tahfidz sekaligus juga pengukuhan siswa baru, yang alhamdulillah siswa baru kita ini berjumlah 360 orang,” katanya.
Dilanjutkannya, dimana dari 360 orang yang terbagi didalam 10 kelompok belajar. Untuk dua kelas tersebut yakni 36 orang, itu untuk kelas X.
Ini memang bagian dari program strategis SMA Negeri 6 melengkapi keunggulan SMA Negeri 6 yang unggul dibidang iman dan taqwa.
Ada yang 6 juz, ada yang 7 juz, ada yang 10 juz, ada yang 13 juz, minimal 1 juz, dan ini tidak dipaksakan.
“Tapi kita punya target, yang kalau bisa 7 juz, 15 juz, atau 20 juz, dan kita berharap bisa 30 Juz itu harapan dari kita,” bebernya.
Begitu juga disampaikan Kepala Bidang (kabid) Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel Drs Joko Edi Purwantoro, pada prinsipnya Disdik juga mensupport, karena ini merupakan program keunggulan dari salah satu sekolah yaitu SMA Negeri 6 Palembang.
“Dimana yang diambil program keunggulannya yakni Iman dan Taqwa, oleh karena itu patut diacungkan jempol bahwa ini merupakan suatu terobosan,” imbuhnya. (Fadiel)