Jakarta, Sentralpost – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berhasil merealisasikan Rp 25,84 Miliar selama tahun 2024 untuk mewujudkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang berkelanjutan.
Alokasi terbesar tercatat pada Pilar Sosial sebesar 55,19%, berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan sosial; diikuti Pilar Ekonomi yang difokuskan pada pemberdayaan UMK dan pengembangan usaha mikro dengan porsi 23,90%; lalu Pilar Lingkungan yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan satwa liar sebesar 20,19%; serta Pilar Hukum & Tata Kelola dengan alokasi 0,73% untuk memastikan tata kelola yang baik dalam pelaksanaan program-program TJSL.
Executive Vice President_ (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menjelaskan melalui berbagai inisiatif program TJSL, Hutama Karya tidak hanya memberikan manfaat positif bagi masyarakat, tetapi juga memastikan keberlanjutan program yang dilaksanakan.
“Program yang kami lakukan sejalan dengan kebijakan _stakeholder_ yakni Kementerian BUMN dalam upaya menciptakan nilai tambah jangka panjang, sesuai dengan prinsip berkelanjutan dan tata kelola yang baik,” ungkap Adjib. Senin (03/2/2025)
Pada Pilar Sosial, Hutama Karya berhasil membangun 10 unit infrastruktur pendidikan di berbagai provinsi seperti Sumatra, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, serta penyaluran beasiswa kepada ratusan siswa. Kemudian, perusahaan juga berhasil menginisiasi program HK Mengajar dengan melibatkan karyawan Hutama Karya sebagai pengajar sukarela di provinsi Sumatra Barat, kepada lebih dari 500 pelajar.
“Kami berharap program ini memberi kesempatan lebih luas bagi anak-anak di daerah terpencil untuk melihat peluang dalam meraih cita-cita mereka,” ujar Adjib.
Lebih lanjut pada Pilar Lingkungan, Hutama Karya telah membangun sarana air bersih di Desa Batu Teritip, Kota Dumai, yang berhasil menyediakan akses air bersih sebanyak 9.000 liter/hari untuk dikonsumsi langsung bagi lebih dari 2.314 Kepala Keluarga atau 4.164 jiwa rumah tangga.
Adapun melalui program yang diinisiasi “HK Urban HabitSphere” dan berlokasi di wilayah Jakarta Timur, Hutama Karya bersama warga setempat berhasil mengelola sekitar 1.165 kg sampah anorganik dan 1.007 liter sampah minyak jelantah pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 36,89% dari tahun sebelumnya.
Program Konservasi Satwa juga berhasil dilaksanakan dengan melakukan program perlindungan Gajah Sumatra di kawasan Tol Pekanbaru – Dumai (Permai) dan rehabilitasi ekosistem Orangutan di Samboja, Kalimantan Timur, sebagai bentuk komitmen Perusahaan terhadap pelestarian satwa langka.
Adapun pada Pilar Ekonomi, Hutama Karya berhasil mengoptimalkan pemberdayaan UMK, dengan melakukan pendampingan terhadap 455 UMK binaan, atau meningkat 47% dari tahun sebelumnya. Pemberdayaan ini membantu UMK di sejumlah provinsi seperti Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Riau, dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas akses pasar.
Hutama Karya berharap upaya pemberdayaan ekonomi lokal yang dilakukan, dapat menciptakan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan.
Atas realisasi Program TJSL yang optimal, Hutama Karya meraih sejumlah penghargaan bergengsi pada tahun 2024 sebagai pengakuan atas keberhasilan program TJSL. Di ajang BUMN Communication & Sustainability Summit (BCOMSS), Perusahaan meraih Bronze dalam kategori Sustainability Community Involvement and Development (CID) Bidang Pendidikan, dan TOP CSR Awards 2024 dari Majalah TopBusiness dengan kategori #Star 5.
Selain itu, Hutama Karya juga memperoleh Indonesia Best 50 CSR Brand Equity Awards 2024 dan empat penghargaan dari TJSL & CSR Award 2024, termasuk kategori Pilar Sosial, Ekonomi, Lingkungan, serta penghargaan untuk Strong Commitment kepada Kepala Unit TJSL.
Melanjutkan kesuksesan tersebut, Hutama Karya berkomitmen untuk memperkuat implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di tahun 2025, dengan fokus pada Creating Shared Value (CSV) sebagai langkah awal menuju keberlanjutan yang lebih terintegrasi.
Dalam periode 2025-2029, Hutama Karya menargetkan untuk meningkatkan penguatan di bidang pendidikan, lingkungan, dan pengembangan UMK. Salah satu target utama adalah pendampingan 500 UMK di sekitar proyek-proyek strategis perusahaan, terutama di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Program TJSL untuk 2025 mengedepankan pengembangan kebijakan dan strategi yang mendukung tanggung jawab sosial dan tata kelola yang etis, sejalan dengan asta cita Hutama Karya untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi perusahaan dan stakeholder dengan masih fokus pada pengembangan infrastruktur pendidikan, konservasi lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi melalui UMK.
Pengelolaan sampah di rest area dan penanaman pohon di sepanjang ruas tol menjadi bagian dari program berkelanjutan, yang diperkirakan mampu mengelola hingga 150 ton sampah per tahun, serta menanam lebih dari 50.000 bibit pohon.
Program konservasi satwa, termasuk perlindungan gajah Sumatra dan rehabilitasi orangutan, juga akan diperluas, dengan target keberhasilan lebih besar dalam melindungi spesies yang terancam punah. Di bidang pendidikan, Hutama Karya menargetkan pembangunan 15 unit infrastruktur pendidikan baru dan menyalurkan dana beasiswa untuk 500 siswa di berbagai wilayah prioritas.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Dengan fokus pada CSV dalam program tanggung jawab sosial akan menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat dan perusahaan, sejalan dengan asta cita untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang memberikan dampak jangka panjang dan berkelanjutan bagi Indonesia,” ujar Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya. (Fty).