M. Ravi Meninggal Dunia Usai Ikuti Diksar Mapala

122
0
BERBAGI
  • * MENDERITA PENYAKIT MAG

LAHAT, sentralPost – Sungguh malang apa yang dirasakan oleh salah anggota Mahasiswa universitas Muhammadiyah Palembang atas nama M. Ravi (22) warga Jl Asahan Raya Lumpur IV No. 387 Sako Palembang, harus meninggal dunia (MD).

Yang awal mulanya korban beserta enam (6) temannya mengikuti Pradiksar dan Diklatsar Mapala di wilayah BKSDA Lahat. Dalam kegiatan tersebut, yang digelar oleh 12 orang Panitia Gema Persada Universitas Muhammadiyah Palembang yang di Ketuai Apri Wahyudi.

Kapolres Lahat AKBP Eko Sumaryanto SIK melalui Kasi Humas Polres Lahat IPTU Sugianto SH, disampaikan Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat AIPTU Liespono SH menjelaskan, usai menerima laporan informasi nomor: LI/01/I/2022/Polsek Merapi Barat, tanggal Januari 2022.

“Lalu menurut keterangan dari tiga saksi diantaranya, Apri Wahyudi (23) mahasiswa warga Kabupaten Muba, Vito Rizky Kurniawan (23) mahasiswa warga Perumnas Kavling Kabupaten Lahat, dan Fela Abdarianita (22) mahasiswa warga PALI,” ucap Liespono, pada Senin (24/01/2022) kemarin.

Ia menjelaskan, dengan kejadian pada Minggu tanggal 23 Januari 2022 sekira jam 01.00 WIB di wilayah area kantor BKSDA Desa Ulak Pandan Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat, korban bernama M.Ravi (22) mahasiswa warga Jl Asahan Raya Lumpur IV No 378 Sako Palembang.

Hasil penyelidikan, sambung Liespono, di ketahui adanya mahasiswa universitas Muhammadiyah Palembang atas nama M. Ravi yang sedang mengikuti Diksar Mapala (Gema Persada) mengalami sakit kemudian di ketahui meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lahat yang mana awalnya korban beserta 6 temannya mengikuti pradiksar dan diklatsar Mapala di wilayah BKSDA Lahat yang di adakan oleh 12 orang Panitia Gema Persada Universitas Muhammadiyah Palembang yang di ketuai oleh Apri Wahyudi.

“Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2022 sekira pukul 14.00 WIB korban mengeluhkan sakit mag yang di alaminya, sehingga, panitia saat itu menyarankan kepada korban untuk berobat namun korban tidak mau dan korban meminta kepada temannya untuk mengerok badannya, dan lalu beristirahat,” urainya.

Kemudian, dikatakan Liespono, sekira pukul 23.00 WIB panitia mengadakan acara penutupan kegiatan diklatasar dan saat itu korban meminta kepada panitia untuk tetap mengikuti kegiatan tersebut. Namun, panitia hanya mengizinkan korban untuk duduk di dekat kegiatan dan tidak di izinkan untuk mengikuti kegiatan penutupan diklatsar. Sehingga, pada Minggu tanggal 23 Januari 2022 sekira jam 01.00 WIB diketahui korban kembali mengeluhkan sakit magnya.

“Sehingga, saat itu panitia langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lahat, dan sekira pukul 02.00 WIB korban diketahui sudah meninggal dunia,” pungkasnya. (Din)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here