MUBA, sentralpost.co,—
Kecamatan Sungai Keruh dan Kecamatan Plakat Tinggi yang wilayah strategisnya berada antara perbatasan Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten PALI menjadi Kecamatan yang amat mudah tersorot dalam perbandingan kedua Kabupaten. Seperti halnya saja, perihal Fasilitas Umum Lampu Jalan di Kecamatan Plakat Tinggi dan Khususnya di Kecamatan Sungai Keruh mulai dari Perbatasan Kabupaten PALI hingga ke Jembatan Musi hampir semuanya tidak menyala, di sepanjang jalan itu terhitung hanya hanya segelintir yang menyala.
Hal ini menjadi sangat kontras, dimana saat masuk Kabupaten PALI dari Simpang Belimbing di Malam hari sangat terang benderang, namun ketika sudah memasuki Kabupaten Muba di Kecamatan Sungai Keruh kondisi jalan menjadi sangat gelap karena lampu jalan mati dan jalannya pun penuh lobang.
Hal ini terpantau langsung wartawan media ini ketika melewati jalanan tersebut di Malam Hari, Sabtu ( 02/01/2020 ) dan salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya kala dibincangi mengatakan bahwa kondisi lampu jalan seprti itu sudah lama sekali, sampai saat ini tidak ada perbaikan.
“Sudah lama itu, tidak diperbaiki. Sementara kami merasa butuh, apalagi kondisi jalan berlobang dan bahaya, belum lagi sepanjang jalan banyak kebun warga yang masih sepi sehingga rawan begal dan tindakan kejahatan lain, makanya kami tidak berani keluar malam-malam kalau tidak terdesak”Pungkasnya.
Namun hal aneh di Kecamatan Plakat Tinggi terjadi, pasalnya di daerah tersebut tepatnya simpang jalan menuju Bandara Pangeran Abdul Hamid Sekayu saat ini menjadi pusat perhatian, lantaran jalan yang tidak pernah di lalui warga malah terang benderang.
Menurut salah seorang warga, Toki Pamungkas yang beralamat di Desa Gajahmati kepada awak media lintaspe dan Sentralpost.co mengatakan bahwa lampu penerangan jalan umum ini sangat dibutuhkan oleh warga di malam hari, agar tidak takut terjadi gangguan Kamtibmas jika ada penerangan jalan.
“Ya kalau gelap gulita seperti ini, kami takut untuk keluar rumah, sangat rawan terjadinya kejahatan, kecelakaan dan rasa tidak nyaman dan aman. Oleh karenanya, kami berharap Pemerintah Daerah atau Dinas terkait untuk segera membetulkan lampu penerangan jalan yang mati itu”Ujarnya.
Lanjutnya, diperkirakan sejak 2 tahun terakhir ini lampu PJU itu tidak ada pemeliharaan atau perbaikan dari instansi terkait.
“Untuk kerusakan, mungkin sebagian putus kabel dan umur massa lampu jalan itu sendiri. Ini penting untuk di benahi agar tidak menggangu kepentingan masyarakat, karena dini hari banyak warga yang mayoritas petani berangkat ke kebun untuk menyadap karet”, ujar Toki.
Keluhan serupa disampaikan oleh warga lainnya termasuk pengguna jalan, Anang warga Pal 11 mengatakan bahwa setiap malam dirinya hendak pulang kerumah selalu lewat jalan ini, lampu PJU tidak pernah menyala, jalan pun gelap gulita.
“Saya berharap, Instansi terkait tanggap akan hal ini, agar pengguna jalan merasa aman dan nyaman. Keselamatan pengguna jalan harus diutamakan supaya tidak ada masalah di kemudian hari”, harap Anang.
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan Kasi Pemeliharaan PJU Dinas PU PR Muba, Said saat di konfirmasi melalui WhatsApps ke nomor 08127364*** belum memberikan tanggapan dan pesan hanya dibaca dan tidak ditanggapinya. (Tan)