PRABUMULIH, SP – Pemerintah Kota Prabumulih melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar acara Forum Perangkat Daerah (FPD) tahun 2018 dengan tema peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang berkualitas.
Acara yang diadakan di Aula Hotel Grand Nikita, Selasa (13/3) itu dibuka langsung oleh Pjs Walikota Prabumulih H. Richrad Cahyadi AP MSi.
Dalam kesempatan itu, Pjs Walikota Prabumulih menyampaikan, bahwa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dituntut inovatif untuk menyelesaikan masalah pengangguran di kota ini, karena Prabumulih masih diurutan nomor dua penyumbang pengangguran di Sumatera Selatan (Sumsel). Untuk menekan angka pengangguran tersebut, OPD jangan hanya mengandalkan dana yang ada di APBD untuk menjalankan programnya.
“Harus kreatif dan inovatif, mencari dan membuka peluang sumber pendanaan lainnya untuk menjalankan program. Sehingga, berdampak dramatis pada penurunan angka pengangguran di kota ini yang masih 6,78 persen,” ujarnya.
Richard meminta kalau OPD jangan asal-asalan dalam menyusun program kegiatan. Susunlah program yang punya dampak signifikan menekan angka pengangguran di Bumi Seinggok Sepembuyian ini.
“Jangan berharap pada kenaikan bagi hasil minyak dan gas (lifting migas), gali potensi yang ada di kota ini. Libatkan pihak ketiga, untuk berinvestasi. OPD harus punya target angka pengangguran dari 6,78 persen, kalau bisa diturunkan menjadi 4 persen. Itu namanya baru berdampak,” ungkapnya.
Masih kata Richard, program yang disusun juga harus mengacu dan sinkron dengan kebijakan pembangunan provinsi dan nasional.
“Program yang disusun harus tepat sasaran dan menyentuh masyarakat. Selain pembangunan fisik, harus diprogramkan juga pembangunan non fisik. Seperti pembangunan mental, itu penting sekali bagi kesejahteraan masyarakat dan pembangunan kota ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Elman ST MM menyebutkan, kalau pihaknya telah menyusun program pembangunan pada 2019 mendatang. Dan, ada 5 program prioritas pembangunan 2019.
“Diantaranya; peningkatan kualitas infrastruktur dan pengembangan konektivitas, percepatan pertumbuhan ekonomi melalui optimalisasi bidang perkebunan, perdagangan dan jasa, serta pengembangan ekonomi kreatif, dan lainnya. Program yang telah disusun tersebut menjadi skala prioritas bagi kita untuk dijalankan,” jelasnya. (Rillis)