PALEMBANG. SentralPost – Polda Sumatera Selatan siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) yang di prediksi mulai akhir Juli – Agustus 2024, berbagai persiapan pun di gelar dari personel hingga sarana dan prasarana.
Dimana Pemerintah Daerah Sumsel telah menetapkan siaga darurat karhutla pada hari sabtu tanggal 13 Juli tahu lalu, yang ditindaklanjuti pihak Polda Sumsel dengan serius.
“Kita merespon dimana sudah memasuki musim kemarau walau ada selingan hujan, dan memang sudah terjadinya beberapa kebakaran hutan dan lahan. Kami dari Polda Sumsel telah mempersiapkan diri baik personel dan peralatan,” ungkap Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto. Kamis (18/7/2024).
Kombes Pol Narto, mengatakan kesiapan Polda Sumsel ini, dimana Kapolda Sumsel Irjen. Pol. A. Rachmad Wibowo, bersama PJU Polda Sumsel, menyempatkan diri meninjau langsung sarana peralatan guna penanganan karhutla.
“Barusan bapak kapolda bersama pejabat utama polda sumsel mengecek kesiapan peralatan kita untuk penanganan karhutla,” ujarnya.
Bukan hanya itu, Polda Sumsel dalam waktu dekat akan melakukan pelatihan bagi personel Polda Sumsel dan jajaran bagaimana cara dalam mengatasi bencana karhutlah dengan bekerjasama dengan petugas manggala Agni Sumsel. Sehingga personel yang akan diterjunkan ke wilayah wilayah rawan karhutla dapat bekerja sesuai SOP.
“Pelatihan personel ini kita terjunkan kelapangan ada sekitar 200 personel dari Polda dan jajaran, akan dilatih oleh timnya manggala Agni, kerena Manggala Agni ini yang memiliki kualifikasi tentang itu,” ujarnya.
Untuk daerah rawan karhutla, dituturkan Kabid Humas Polda Sumsel. Saat ini yang menjadi atensi pada Kabupaten Ogan Ilir Sumsel dan Kabupaten Muratara Sumsel.
“Ada beberapa wilayah yang paling utamanya di daerah Ogan Ilir, mengingat beberapa hari yang lalu tepatnya di Desa Lorok Indralaya, seluas 15 Ha lahan terbakar sudah kondusif. Terus ada lahan milik salah satu perusahaan PM seluas 7 Ha mengeluarkan asap di duga terbakar ini akan kita turunkan tim, dan di daerah muratara ini terjadi yang miris seorang petani membersihkan lahan dengan cara membakar di musim kemarau tidak dapat menguasai api, api membesar dan merengang nyawa terkurung dan meninggal,” tutur Kombes Pol Narto.
Atas kejadian tersebut. Polda Sumsel melalui Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto, menghimbau warga masyarakat di musim kemarau untuk tidak membuka lahan dengan cara di bakar, akan sangat berbahaya.
“Mari bersama sama menyadari bahwa bahaya karhutla ini sangat luas, kita minta untuk masyarakat sadar untuk tidak membuka lahan dengan cara di bakar, yang di nilai efektif dan murah, tapi yang tidak dipikirin dampaknya. Kita tidak ingin kejadian tahun lalu terulang lagi, semua kembali ke kita,” pesannya. (Fty)