BANYUASIN, SentralPost – Calon Bupati Banyuasin Slamet Somosentono secara resmi menerima hasil Pilkada Banyuasin 2025-2030 dan memberikan ucapan selamat kepada pasangan Askolani -Netta yang telah ditetapkan sebagai pemenang oleh KPUD Banyuasin. Didampingi oleh ketua tim pemenangan, kuasa hukum, dan relawan, Slamet menunjukkan sikap legowo atas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan menegaskan komitmennya untuk tetap mendukung jalannya pemerintahan baru.
Meskipun menerima hasil dengan lapang dada, Slamet menegaskan bahwa tim pemenangan Selfi akan tetap berperan aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah agar berjalan maksimal, terealisasi dengan baik, dan tepat sasaran.
“Kita telah menerima keputusan MK dan legowo. Kita juga menerima hasil yang telah ditetapkan KPU pada sidang pleno hari ini,” ujar Slamet di Posko Pemenangan Selfi KM 16.
Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Pakde Slamet ini menegaskan bahwa dirinya tetap akan berkontribusi dalam pembangunan Banyuasin, termasuk dengan memberikan kritik jika diperlukan.
“Saya akan tetap mengawal program pemerintah, tentunya akan saya beri kritikan apabila dirasa tidak sesuai. Namun, kritikan yang membangun,” tegasnya.
Terkait kemungkinan pertemuan dengan Bupati terpilih Askolani, Slamet menegaskan bahwa dirinya tetap membuka ruang silaturahmi demi kepentingan bersama dalam membangun Banyuasin.
“Ya gak masalah, nanti pasti ketemu, mungkin saya atau Pak Askolani yang menemui. Intinya, tali silaturahmi tetap kita jaga,” ungkapnya.
Selain itu, Slamet juga menyampaikan pesan kepada seluruh tim pemenangan, relawan, dan masyarakat pendukungnya untuk menerima hasil pilkada dengan **lapang dada** serta kembali bersatu demi kemajuan Banyuasin.
“Saya harap semua tim pemenangan, relawan, dan masyarakat yang telah memilih Selfi dapat legowo dan kembali menjalin silaturahmi. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih atas dukungannya,” pungkasnya.
Dengan sikap yang sportif ini, Slamet menunjukkan bahwa persatuan dan kepentingan masyarakat Banyuasin tetap menjadi prioritas utama, di atas persaingan politik yang telah usai. (iyan)