MUBA, sentralpost.co,— Sumur bor Ilegal yang berada di dusun dabok Desa Simpang Tungkal Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan sudah satu pekan mengeluarkan gas yang cukup dahsyat, dari pantauan awak media di lapangan hingga saat ini pancuran gas tersebut belum dapat teratasi. Diduga hal ini sengaja disembunyikan oleh pihak-pihak yang punya kepentingan secara individu sehingga menimbulkan keresahan dan menghantui warga sekitar.
Menurut narasumber yang tidak mau ditulis namanya dalam pemberitaan ini karena takut keselamatan dirinya terancam mangatakan “sumur Bor itu diduga milik warga Kecamatan Babat Toman yang berinisial Y dan tanah itu milik inisial YM warga Setempat dan kejadian itu sudah satu minggu ini kalau tidak salah kamis atau Jumat malam karena kami warga baru mengetahuinya pada hari minggu pagi”katanya.
Lebih lanjut sumber itu mengatakan “Seharusnya Kepala Desa dan perangkatnya itu tidak bisa tinggal diam dalam persoalan ini karena mereka mendapat bagian sebesar RP. 15.000 Dalam per Drum dan itu berlaku untuk semua sumur bor ilegal yang ada di wilayahnya. sementara jumlah sumur yang ada di wilayah Desa Simpang Tungkal itu berkisar 300 sumur ilegal. bayangkan saja kalau satu sumur 5 Drum x 300 sumur itu dalam satu hari kalau sebulan dan bertahun- tahun cukup banyak dan bisa untuk membangun Desa kenyataan nya mana bangunan Masjid saja belum selesai dan ini baru pungutan Desa belum lagi pengutan liar dari pihak- pihak lain ada yang mencapai Rp.70.000 dalam per Drum tapi saya tidak mau menyebutkan pihak nama yang melakukan pungutan liar itu”beber sumber itu dengan nada kesal.
Beliau juga mengharapkan” Dengan adanya insiden seperti ini jangan semua pihak mau cuci tangan tolong cari solusi bagaimana mengatasi persoalan ini”harapnya
Begitu di konfirmasi Kamaludin.S.H selaku Kepala Desa Simpang Tungkal melalui telpon genggamnya dia membantah kalau pihak Desa ada melakukan pungutan dari pemilik sumur ilegal yang ada di wilayah hukum Desa nya dan diakuinya “memang ada pemuda yang sipat nya minta sumbangan untuk kegiatan sosial seperti pembanguna masjid yang sekarang sudah mencapai 60% dan itupun sipat nya sukarela”pungkasnya.
Lebih lanjut Kamal mengatakan “kejadian itu sudah saya laporkan ke pihak Kecamatan baik dengan polsek maupun dengan kecamatan bahkan mereka sudah mendatangi tempat Bor yang mengeluarkan gas itu”.
Dia juga membenarkan “kalau kejadian itu sudah selama satu minggu ini terahir ini dan gas nya kalau untuk sekarang sudah agak reda tidak seperti pertama naik gas itu kemudian kami dari pihak Desa hanya menunggu arahan dari pihak Kecamatan langkah apa yang harus kami lakukan ya itu yang akan kita lakukan”tutup Kamal.
Sementara itu, Iptu Nirwan. S.H Kapolsek Tungkal Jaya begitu di konfirmasi lewat pesan singkat Whatsappnya belum memberikan tanggapan bahkan hingga berita ini di tayangkan masih belum memberikan jawaban. Tak hanya itu, pesan singkat Whatsapp yang dikirimkan wartawan kepada Sugeng Camat Tungkal Jaya juga tidak ada jawaban sampai berita ini di unggah masih belum ada jawaban. (Tim ).