Palembang, Sentralpost – Yayasan Sriwijaya Plus Sumatera Selatan Bekerjasama Dengan Indonesia AIDS Coalition (IAC) Menggelar Sosialisasi Kampanye Nasional Nol Diskriminasi Menuju Indonesia Setara. Acara Berlangsung Di Ruang Meeting Lantai 5 Hotel Fave Palembang, Yang Melibatkan Para Media Massa, Mahasiswa, Populasi Kunci, NGO, Serta Juara Lokal. Senin (10/12/2018).
Selain Itu Juga, Narasumber Pemateri Dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Dedy Ismail Mengungkapkan, tiga penyakit Menular Paling mematikan di dunia – Malaria, HIV dan tuberkulosis, Secara tidak proporsional mempengaruhi populasi penduduk termiskin di dunia, dan dalam banyak kasus di perparah oleh ketidaksetaraan akibat jenis kelamin, usia, Seksualorientasi atau identitas gender dan status migrasi,” ungkapnya.
“Diskriminasi Adalah perlakuan negatif terhadap Seseorang atau sekelompok orang, Mulai Dari Jenis Kelamin, Ras, Suku, atas Asal Kebangsaan , Perkawinan status dan lain-lainnya. Karena Semua orang Sama Di Depan Hukum dan berhak atas perlindungan hukum tanpa diskriminasi,” ujar dedy.
Dedy Berharap, Dengan Harapan Lingkungan Kondusif Harus di ciptakan untuk mengakhiri epidemi AIDS di dunia. Agar Program HIV Dapat Berjalan Lebih efektif, Maka Harus mencapai lebih banyak orang agar terus berlanjut termasuk mengatasi persoalan sosial dan isu struktural yang menghalangi ODHA dan populasi Kunci Dalam Mengakses Layanan,” imbuhnya.
Sementara itu, Salah Satu Peserta Pemateri Kampanye Nasional Nol Diskriminasi Menuju Indonesia SETARA, Kurnati Abdullah Mengatakan, Diskriminasi Membuat Orang Enggan mengakses Layanan Kesehatan, Termasuk Metode Pencegahan HIV, Belajar Mengenai Status HIV Mereka, Mengakses Perawatan dan Pengobatan. Maka Kampanye ini Sangat perlu Bagi Masyarakat Luas Bahwa HIV dan AIDS Sudah Ada Obatnya, Asal Mereka Mau Berubah Dan Berobat Demi Kelangsungan Hidup Masa Depannya,”ujarnya Saat memberi materi dengan para peserta.
Kurnati Menambahkan, Mobilisasi Masyarakat dapat meningkatkan akses pada tes HIV, Layanan Pencegahan dan pengobatan Serta mempromosikan kepatuhan pada pengobatan. Serta yang paling penting adalah sinergi dari sektor lainnya seperti pendidikan, kesehatan, perlindungan dan kesetaraan gender akan mendorong peningkatan dampak positif dalam program penanggulangan HIV. Oleh sebab itu komitmen mutlak untuk melindungi hak asasi manusia sehingga Nol Diskriminasi Dapat Tercapai,”pungkasnya. (fadel)