MUBA, SentralPost – Rapat dengar pendapat (RDP) Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menindak lanjuti laporan Forum Masyarakat Musi Bersatu FM2B beberapa waktu lalu terungkap ternyata izin yang dimiliki oleh PT GORBY hanya 75 Armada dan untuk PT. Triaryani itu tidak ada izin sama sekali.
Dalam rapat yang dipimpin lansung oleh Sekretaris daerah Pemkab Muba Drs. Supriadi, Msi yang dihadiri segenap unsur terkait dan beberapa perusahaan batu bara, GORBY Group itu, membuat suasana sedikit tegang, lantaran Sekda menyesalkan sikap pihak Conoco Philips yang mengizinkan kendaraan batu bara melintasi jalan itu.
“Sebenarnya yang memiliki izin jalan itu adalah pihak Conoco, kami sesalkan kenapa kendaraan batubara yang tidak ada izin dibiarkan melintas. Selain itu saya minta kepada pihak Conoco agar jalan tersebut dijadikan jalan umum mengingat sepanjang jalan itu sudah menjadi pemungkinan penduduk,” tegas Sekda.
Hal itu diakui oleh Iwan pihak dari PT. Gorbi Group dan iwan juga mengatakan kalau kendaraan yang bernomor Polisi BG. Itu ada tapi cuma 30 Armada. “Untuk pembuatan jalan baru itu kami sudah ada mengantongi izin dari kementrian,” katanya.
Dalam kesempatan itu ketua umum forum Masyarakat Musi Bersatu FM2B Kurniadi mengharap kepda pihàk Pemkab Muba dan segenap unsur terkait agar dapat menindak tegas pihak-pihak yang sudah menyalahi aturan baik itu PT. Gorby Gruop dan pihak Conoco Philips karena kalau hal ini tidak ada tindakan dari pihak pihak yang terkait maka Pemkab Muba akan dianggap kecil oleh perusahaan yang bernaung di Muba.
“Akibat dari kendaraan batu Bara Bara yang jumlahnya lebih dari 400 Armada itu telah menimbulkan dampak sosial mulai dari polusi debu yang memasuki kemungkinan penduduk dan sering terjadi kecelakaan dan rumah warga juga banyak yang retak. Karena itu kaminminta kepada pihak Pemkab Muba agar menurunkan tim kesehatan kelapangan untuk memeriksa warga mungkin ada yang terkena penyakit akibat polusi udara,” harapnya. (tim)
