TNI AL: Kasus Penembakan Kapal Dan Nelayan Diakui Tindakan Prajurit Sudah Sesuai Prosedur 

9
0
BERBAGI

PALEMBANG. SENTRALPOST.CO – TNI Angkatan Laut, melalui Markas Besar Angkatan Laut Dinas Penerangan. Membenarkan adanya penembakan kapal nelayan yang berakibat seorang nelayan Yoga Pratama (26) tertembak di bagian leher dengan mengunakan peluru karet, di kawasan perairan wilayah Tanjung Jabung Palembang, saat KRI Sutedi Senoputra – 378 (KRI SSA – 378) sedang Patroli, sudah sesuai prosedur.

“TNI Angkatan Laut membenarkan adanya penembakan dengan peluru karet terhadap nelayan di perairan wilayah Tanjung Jabung Palembang, seperti yang ramai diberitakan,” ungkap Kepala Dispenal, Laksamana Pertama TNI, Tunggul, M.Han. selasa (16/7/2025).

Dijelaskan Kepala Dispenal, Laksamana Pertama TNI, Tunggul, M.Han. hal tersebut didasarkan atas kecurigaan terhadap dugaan adanya aktivitas illegal dan saat tim patrol KRI SSA – 378 akan melakukan pemeriksaan. Kapal dan nelayan tersebut melarikan diri bahkan berusaha menabrak kapal petugas.

“TNI AL menegaskan bahwa tindakan yang diambil oleh prajurit dilapangan saat peristiwa terjadi sudah sesuai dengan prosedur Tetap Kamla Tahun 2009, terkait penghentian dan pemeriksaan kapal mencurigakan”,

“dimana TNI AL telah memberikan peringatan untuk berhenti melalui pengeras suara, selanjutnya memberikan tembakan peringatan dengan peluru hampa. Tetapi dua kapal tersebut justru menjauh untuk melarikan diri. Bahkan saat tim mendekat dengan mengunakan speedboat, kapal tersebut justru mencoba untuk menabrak kapalnya,” jelasnya.

Untuk kronologi, dituturkan Laksamana Pertama TNI, Tunggul, M.Han. KRI SSA – 378 (12/7/2025) sekitar pukul 12.45 Wib, melaksanakan patrol di sekitar perairan Tenggara Tanjung Jabung. Terlihat kontak di radar dan AIS dengan nama TB Karya Pasific 2229 yang membawa kapal tongkang TK Pasific Star 8615 dengan muatan batubata terlihat kontak 3 kapal nelayan kecil sebang menambatkan tali di buritan tongkang sehingga di duga adanya tindakan illegal.

Selanjutnya. KRI SSA – 378 melakukan pengejaran terhadap 2 kapal nelayan yang tidak kooperatif berupa melarikan diri, yaitu. KM Aqshal dan KM Aqshal 2. Tim Patroli laangsung memerintahkan keduanya untuk merapat ke KRI dengan mengunakan pengeras suara. Namun, KM Aqshal menambah kecepatan dan mengarahkan haluannya untuk menabrak KRI. Sehingga KRI SSA – 378 melepaskan tembakan peringatan pertama menggunakan peluru hampa namun KM Aqshal tidak mengindahkan instruksi tersebut, sementara disaat bersamaan KM Aqshal 2 terus melarikan diri menuju daratan.

KRI SSA – 378 menerjunkan tim Visit, Board, Search, dan Seizure (VBSS) 1 untuk pengejaran penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid) ke KM Aqshal 2 dengan melepas tembakan peringatan namun KM Aqshal 2 mencoba untuk menabrakan kapalnya. Tim VBSS 1 melepaskan tembakan dengan peluru karet sebanyak 5 butir kea rah KM Aqshal 2. Namun, KM Aqshal 2 yang berawakkan 5 ABK tetap menambah kecepatan kea rah daratan dengan kondisi satu orang terkena peluru karet. Kemudian tim VBSS 2 laksanakan Jarkaplid terhadap kapal terdekat yaitu KM Aqshal dengan melepaskan 15 butir peluru karet.

“KM Aqshal berhasil diamankan dan dikawaal merapat ke lambung kanan KRI dengan kondisi ABK 4 personel dimana 3 ABK terkena peluru karet dan mengalami luka ringan. Saat dilaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap KM Aqshal, ditemukan bekas obat-obatan yang telah dipakai, di duga obat-obatan psikotropika. Selanjutnya KM Aqshal dikawal menuju Lanal Bangka Belitung untuk proses hukum lebih lanjut” tutur Kepala Dispenal, Laksamana Pertama TNI, Tunggul, M.Han.

Dari hasil pemeriksaan diketahui jika KM Aqshal di Lanal Bangka Belitung, diketahui jika ABK positif mengunakan narkoba. Untuk tiga dan empat personel ABK yang mengalami luka ringan terkena peluru karet telah di rawat di Balai Kesehatan Lanal.

Bahkan pengakuan ABK KM Aqshal dihadapan petugas mengakui bahwasannya mereka menggunakan pukat Trawl dan KM Aqshal tanpa dokumen sedangkan KM Aqshal 2 di Palembang dimana ABK berjumlah 5 personel satu diantaranya terkena peluru karet dan mendapat perawatan di RS Islam Ar Rasyid Palembang. (Fty)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here