Tokoh Pemuda, Arifin Kelender Angkat Bicara : PLN Harus Sigap Jangan Sampai Mati Lampu Seharian

73
0
BERBAGI

PALEMBANG. SentralPost – Warga keluhkan pelayanan PLN yang menyebabkan Provinsi Sumsel khususnya Kota Palembang aliran listrik padam
menyebabkan semua aktivitas lumpuh total dan gelap gulita di malam hari.

Di Palembang, dampak terasa bagi kalangan rumah tangga, di mana aliran
listrik yang padam membuat beberapa aktivitas khususnya rumah tangga
terganggu, anak anak balita kepanasan, jaringan internet pun terganggu, setiap aktivitas yang mengunakan listrik terhenti. Bukan hanya itu dampak padamnya aliran listrik juga berdampak pada usaha UMKM yang ada.

Arifin Kalender, seorang Tokoh Pemuda sekaligus warga 3 / 4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) 1 Palembang, padamnya listrik di Kota Palembang, jelas menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kehidupan warga masyarakat khususnya di Kota Palembang.

“dampaknya sangat besar, terutama bagi masyarakat dan pedagang, bahkan anak anak. Kemarin saja ada anak anak sekolah sedang ujian, dan kita yang mengunakan komunikasi menjadi terganggu, karena ini butuh listrik, jadi ini berdampak sekali karena matinya terlalu lama.” ungkap Arifin Kalender. Rabu (05/6/2024).

Dikatakan Arifin Kalender, Padamnya aliran listrik pada hari selasa tanggal 04/6/2024 kemarin, akibat gangguan transmisi SUTT 275 kV Lubuk Linggau – Lahat. Yang memiliki dampak pada sistem kelistrikan di
wilayah kerja Sumsel, Jambi, dan Bengkulu yang mengakibatkan Third Rail Off atau mati dampak dari gangguan tersebut, untuk itu PLN dengan SDM dan sarana serta prasarana harus sigap dan siap dalam memperbaiki jaringan yang rusak.

“solusi untuk PLN, inikan terkoneksi hampir sumsel, jambi dan bengkulu terkena, kita minta PLN harus siap sigap untuk SDM nya maupun alat alatnya, jika terjadi seperti kemarin ada kerusakan yang sangat berat,
jangan sampai berjam jam atau berhari hari. Mereka harus cekatan dan langsung diperbaiki, dan PLN harus siap,”

“apalagi itu terkoneksi di Sumatera, segera matikan yang tidak berguna, seperti kemarin listrik pada seharian penuh, dia bisa mematikan salah satu, sehingga ada waktu beberapa jam untuk listrik hidup kembali,” ujarnya.

Sementara itu. Linda, warga Pahlawan Kemuning Palembang ini, mengakudirinya terganggu dengan padamnya aliran listrik di rumah, mengingat dirinya memiliki seorang bayi berusia dua tahun yang kepanasan hingga malam hari, diakuinya listrik pada malam menyala tetapi dalam kondisi tidak stabil, karena khawatir dirinya memilih mematikan aliran listrik.

“anak saya saja yang usia 2 tahun kepanasan, bahkan listrik di rumah padam pada siang, dan menyala lagi pada malam, tapi tidak stabil membuat lampu mati hidup, untuk barang barang elektronik rumah tangga saya cabut kabelnya, dan aliran listriknya langsung dimatikan dari meteran,” akunya. (Fty)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here