MUBA, SentralPost – Masyarakat Macang sakti yang tergabung dalam lembaga Universal Monitoring Indonesia (UMI) menuding pihak perusahaan tidak mengindahkan 5 point komitmen yang dibuat oleh pihak perusahaan saat mediasi dengan masyarakat yang di Fasilitasi dan dihadapan oleh Pemkab Musi Banyuasin beberapa waktu lalu, yang salah satu isinya bersedia memperbaiki akses jalan masyarakat yang rusak.
Aksi unjuk rasa (Unras) Puluhan warga dari desa Macang Sakti dan sekitarnya itu kembali diadakan ke PT Astaka Dodol pada hari Selasa (19/2). Aksi ini dilakukan dalam rangka menuntut komitmen perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara tersebut agar memperbaiki kembali akses jalan mereka yang rusak akibat aktivitas pengangkutan hasil produksi PT Astaka Dodol dan Tri Aryani.
Selain itu mereka juga mempertanyakan mengenai masih beroperasinya truk angkutan batubara melewati jalan pemkab, padahal sudah diinstruksikan agar ditutup untuk lalulintas angkutan batubara sejak tanggal 19 Januari 2019. Hal ini sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten Musi Banyuasin melalui Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin.
“Kedatangan kami kesini tidak lain untuk menuntut realisasi janji dari PT Astaka Dodol yang katanya mau memperbaiki kembali akses jalan kami yang rusak. Karena dalam pandangan kami sejauh ini belum ada perbaikan memadai sesuai dengan janji perusahaan yang tertuang pada surat pernyataan yang ditandatangani langsung oleh HR dan External Relation Center PT Astaka Dodol bapak Dr. Prasityo Diatmono,” ungkap Yusman Mustopa Koordinator massa aksi.
Lebih lanjut Yusman mengatakan, jika belum ada perbaikan sesuai dengan komitmen perusahaan,yang katanya akan mengembalikan jalan berupa aspal hotmix yang rusak menjadi cor beton maka seluruh aktivitas angkutan batubara tidak boleh melintas.
“Intinya tuntutan masyarakat itu akses jalan kami sehari-hari harus diperbaiki kembali. Dan kami setelah ini juga akan mengadakan aksi serupa untuk menuntut hal yang sama kepada PT Tri Aryani yang juga mengangkut hasil produksinya melalui jalan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu GM PT Astaka Dodol Agus Suyanto yang diwakili oleh Kepala Tekhnik Tambang (KTT) Gunawan, S.T membantah bahwa pihak perusahaan belum melakukan perbaikan.
“Sebenarnya sudah ada proses perbaikan yang kami lakukan salah satunya dengan menimbun jalan dengan menggunakan batu agregat. Memang kalau untuk perbaikan secara menyeluruh itu masih butuh proses, karena pihak perusahaan harus mengadakan tender terlebih dahulu,” ujarnya.
Ditempat yang sama Kapolsek Sanga Desa Iptu Beni Okimu, SH yang memimpin langsung puluhan personel pengamanan gabungan mengatakan bahwa selama proses aksi tuntutan masyarakat berjalan dengan kondusif dilapangan saat aksi berlansung, Selasa (19/2/19).
“Aksi hari ini berjalan dengan kondusif, dan aman. kedua belah pihak pun juga telah menandatangani surat kesepakatan,” ucapnya. (Ril/SBA)