Bibit Kopi Arabika Masih Jadi Kendala Petani di Muara Enim

253
0
BERBAGI

MUARAENIM– Bibit benih masih menjadi salah satu kendala petani, untuk mengembangkan kopi arabika di kawasan Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU) Muaraenim.

Kepala Dinas Perkebunan, Ir. Mat Kasrun. M. di ruang kerjanya, kemarin mengatakan, kendala tersebut sebab bibit kopi arabika harus didatangkan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakau (Puslit) Jember, Jawa Timur yang harganya cukup mahal.

“Harga bibit kopi arabika di Puslit tersebut mencapai Rp 12 ribu per batang di tempat, belum termasuk biaya angkut dan resiko mati dalam perjalanan. Inilah yang menjadikan kita mengalami kesulitan untuk mengembangkan kopi arabika di kawasan Kecamatan SDU tersebut,” katanya.

Menurutnya, pengembangan kopi arabika itu hanya bisa dilakukan di kawasan Kecamatan SDU. Karena letak geografis daerah tersebut sangat cocok untuk jenis kopi arabika. Sebab kopi arabika sangat cocok didaerah perbukitan yang cukup tinggi dengan ketinggian diatas 1000 meter dari permukaan laut.

Pihaknya saat ini sedang berupaya untuk membuat pembibit sendiri kopi arabika. Namun untuk membuat pembenihan tersebut, perlu mendapatkan sertifikasi dari Puslit Kopi Kakau Jember.

“Inilah yang sedang kita usahakan untuk mendapatkan sertifikasi tersebut. Kemudian masalah ketersediaan lahan pembenihan yang diperlukan sekitar 1,5 hektar,” katannya. (Js)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here