Kemarahan Beto Saat Digantikan Patrick Diilai Pelatih Bagus

116
0
BERBAGI

PALEMBANG– Asisten pelatih Sriwijaya FC, Rasiman mengatakan kemarahan striker Alberto “Beto” Goncalves ketika ditarik ke luar lapangan untuk digantikan Patrick Wanggai pada pertandingan melawan Persipura dinilai bagus karena menunjukkan betapa inginnya untuk terus bermain.

“Justru ini bagus, artinya Beto benar-benar ingin bermain. Sebagai pesepak bola memang harus memiliki mental seperti itu. Saya sangat memahami hal ini. Dan mental ini bukan hanya dimiliki Beto, tapi juga lima pemain cadangan yang marah karena tidak dimainkan, dan 15 pemain lainnya yang tidak masuk line-up,” kata Rasiman di Palembang, Senin (16/4).

Beto, pesepak bola naturalisasi asal Brazil menujukan ekspresi marah sesaat ditarik ke luar lapangan pada babak kedua oleh pelatih saat skor tim 2-2. Beto menolak duduk di beach, tapi dirinya langsung berjalan cepat menuju lorong ke ruang ganti.

Menurut Rasiman, terdapat beberapa alasan dirinya menarik Beto ketika itu. Ia melihat, tren permainan dari tiga striker yakni Alberto Goncalves, Manuchehr Jalilov, dan Esteban Vizcarra cenderung menurun. Bahkan beberapa kali peluang terbuang percuma.

Berbeda dengan babak pertama, yakni Jalilov mencetak gol, dan begitu pula dengan Beto.
Rasiman yang pada pertandingan tersebut menggantikan Rahmad Darmawan yang mengikuti kursus pelatih AFC Pro, mengatakan harus mengambil keputusan berani untuk mengubah kedudukan mengingat laga tersebut merupakan laga kandang SFC.

Pilihan kemudian jatuh pada striker Patrick Wanggai untuk menggantikan Beto karena pemain ini merupakan putra daerah Papua yang diharapkan memiliki motivasi lebih dalam pertandingan kandang tersebut.

Namun, harapan juga tidak terwujud. Lantaran tak kunjung mengubah hasil, Rasiman akhirnya juga menarik Manuchehr Jalilov di penghujung babak kedua untuk memasukkan M Nur Iskandar.

“Banyak hal yang menjadi pertimbangan. Di babak kedua, permainan Persipura justru menanjak. Mereka mampu mencetak dua gol balasan dalam tempo waktu lima menit dengan skema serangan balik. Jika lini pertahanan tidak diperhatikan bisa jadi bukan hasil imbang yang didapat di akhir pertandingan tapi kekalahan di kandang,” ujar Rasiman.

Berkaca dari kegagalan tim meraih tiga poin di kandang sendiri, Rasiman mengatakan ke depan tim akan lebih fokus menyiapkan tim dalam mengantisipasi serangan balik.
Sriwijaya FC akan melakoni laga away melawan Persebaya di Surabaya pada 22 April 2018 mendatang.(Js)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here