Warga Ngeluh, Jalan Penghubung Muba-Pali Rusak dan Berdebu

280
0
BERBAGI

SEKAYU– Jalan penghubung antara Kabupaten Musi Banyuasin menuju ke Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) saat ini kondisinya cukup memperihatinkan, selain banyaknya lobang menganga jalan tersebut sering menimbulkan debu yang bertebaran  apalaagi saat musim kemarau. Kondisi ini menjadi perhatian para pengendara yang melintas di jalan tersebut terlebih lagi warga yang bermukim di sepanjang jalan tersebut.

Pantauan wartawan  di lapangan, meski pemerintah sudah berupaya menimbun lubang jalan dengan batu gunung, namun kondisi jalan Jalan Sekayu-PALI  tetap sulit untuk dilalui  ditambah lagi maraknya mobil fuso pengangkut batu bermuatan melebihi kapasitas tonase  hingga kerusakan jalan semakin parah.

Bahkan hingga Selasa (10/7) arus lalulintas sempat macet gara-gara satu unit mobil Fuso pengangkut batu milik PT SNS tersangkut lubang dijalan tersebut.

“Kondisi jalan ini memang tidak pernah nyaman dilalui. Karena terdapat kerusakan disejumlah titik. Sebenarnya kami pengguna jalan malas lewat disini, habis bagaimana lagi karena inilah akses satu-satunya untuk menuju Kabupaten Pali,“ kata  Antoni (35), salah satu pengguna jalan asal Prabumulih saat dibincangi wartawan , kemarin.

Sementara Ratih Rafika Sari SE (22), warga desa Rimba Ukur Kecamatan Sekayu, megataan  kerusakan jalan menimbulkan debu disaat musim panas.

“Serba salah musim hujan becek, hari panas debu beterbangan kemana-mana, ini sangat menganggu pernapasan warga terutama para pengguna jalan. Disini saya juga heran, kalau tidak salah jalan ini belum lama selesai ditingkatkan dengan biaya puluhan milyar rupiah. Namun kondisi jalan tak semulus yang masyarakat harapkan, lihat saja sekarang ini. “ katanya.

Ratih Rafika Sari berharap dalam waktu dekat dinas PU PR provinsi Sumsel memperbaiki jalan Sekayu-Pali. Karena jalan tersebut akses satu-satunya bagi masyarakat terutama masyarakat Kecamatan Sungai Keruh dan Plakat Tinggi.

“Hendaknya dalam waktu dekat dinas PUPR Provinsi Sumsel memperbaikinya, karena jalan ini akses satu-satunya bagi masyarakat terutama masyarakat Kecamatan Sungai Keruh dan Kecamatan Plakat Tinggi. Begitu juga dengan dinas perhubungan Muba, mereka harus jeli menjalankan tugas. Kenapa mobil kelas satu yang diduga bermuatan oper kapasitas dengan bebas berlalulalang dijalan kelas tiga. Bayangkan muatan untuk satu mobil Fuso itu diperkirakan mencapai 25 kubik batu, belum lagi bobot kendaraan kenapa tidak hancur,” katanya. (Js)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here