Palembang, Sentralpost – Lokakarya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan evaluasi pelaksanaan dan pengawasan UU K3 di Sumsel digelar di Hotel Santika, Rabu (14/11/2018).
Ketua DPD Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Sumsel Abdullah Anang mengatakan, berdasarlan evaluasi, pekerja jangan lupa bekerja bukan hanya untuk mendapatkan uang dan kesejehtaraan dan melupakan K3. Tapi juga harus mengutamakan keselamatan. Karena K3 menyangkut kehidupan manusia. Namun ada kontradiktif antara stake holder pengusaha dan BPJS.
” Dari satu sisi pengusaha merasa sudah memasukan pekerjanya ke BPJS. Sedangkan sisi lain BPJS menungu. Harusnya BPJS menanggulangi K3. Tapi dua elemen itu tidak tuntas, kita undang BPJS tapi tidak hadir. Khusus di Sumsel, fungsi pengawasan dan penindakan masih kurang,” katanya.
Oleh sebab itu, lanjut Abdullah, pihaknya menggandeng pengusaha dan pekerja berkomitmen fokus K3. Apalagi Januari adalah bulan kampanye K3,”imbuhnya.
Ketua Apindo Sumsel Sumarjono mengatakan, tuan rumah acara ini adalah Industri Wall dan serikat buruh global. Apindo dalam acara ini mendukung serikat buruh, apalagi topik K3, karena K3 masih jauh dari yang diamanatkan UU.
“Aksi nyata K3 sangat penting dilakukan semua pihak mulai dari pekerja dan perusahaan melakukan kewajibannya. “Kita harap Gubernur saat ini mempromosikan kampanye K3 di Sumsel,” ujarnya.
Menurut Sumarjono, aspek K3 belum menjadi budaya. “Peran pemerintah sangat besar dalam dalam memimalisir kecelakaan kerja. Perusahaan yang tidak patuh dengan aturan, bisa dikenakan sanksi, ” tegasnya. (fadel)