Demi Demokrasi: Petugas TNI-Polri Tantang Derasnya Pasang Sungai Belida

3
0
BERBAGI

Muara Enim, Sentralpost – Langit Desa Mulia Abadi mendung pagi itu. Aroma tanah basah bercampur riak air sungai yang meluap menjadi saksi perjuangan berat para penjaga demokrasi. Di tengah pasang Sungai Belida, tak ada pilihan mundur bagi petugas yang mengemban tugas suci: memastikan logistik Pemilu 2024 tiba di tujuan dengan aman. Selasa (26/11/2024).

Proses pengawalan kotak suara dari PPK Muara Belida menuju PPS Mulia Abadi bukanlah perjalanan biasa. Briptu Andre Noval dan Briptu Dani Ravinsyah, personil Polri yang berdedikasi, bersama Sertu Riswan dari TNI, bergegas mengawal logistik yang tak ternilai harganya. Setiap langkah mereka diiringi ketegangan, sebab hujan yang mengguyur membuat air sungai makin meninggi. Namun, tekad mereka tak surut, nyali mereka tak gentar.

Di rumah Ketua KPPS Anis Fikriyadi, semua pihak sudah siap. Linmas desa, Rudi dan Teguh, berdiri tegar meski mata mereka tak lepas dari arus sungai yang mengancam. Masyarakat menatap dengan harap, menyaksikan bagaimana suara mereka yang terbungkus dalam kotak suara dijaga sepenuh jiwa.

“Kami telah memastikan seluruh logistik Pemilu tiba dalam kondisi aman. Situasi pasang air sungai tidak mengganggu mobilitas pengiriman,” tegas Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra, SH, SIK, MSi, melalui Kasi Humas AKP RTM Situmorang. Ucapannya menggema, membakar semangat para petugas dan warga.

Di desa ini, demokrasi bukan hanya sekadar kata. Ia adalah janji yang dijaga dengan nyawa, harapan yang diarak melalui jalan berlumpur, dan suara rakyat yang tidak akan pernah dibiarkan tenggelam. Malam itu, di bawah langit berawan, kotak suara akhirnya diamankan. TNI-Polri bersatu, menjaga harapan bangsa dari segala ancaman.

Desa Mulia Abadi, meski diterpa derasnya pasang, tetap teguh dalam melawan badai—persis seperti cita-cita demokrasi yang tak pernah padam, ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here