PALEMBANG, Sentralpost – Cagub Sumsel nomor urut 4 Dodi Reza Alex menilai kualitas karet yang dihasilkan petani bermutu jelek. Kualitas jelek inilah yang menyebabkan terpuruknya harga karet sampai saat ini.
“Rendahnya harga karet karena memang kualitas petani karet Sumsel jelek,” tegas Dodi Reza Alex dalam debat publik Pilkada Sumsel di Hotel Novotel Palembang, Rabu (14/3).
Pernyataan Dodi ini menjawab pertanyaan Cagub Sumsel H. Herman Deru yang menyatakan bahwa salah satu upaya untuk menaikkan harga karet di Sumsel adalah dengan mendirikan pabrik ban terbesar di Indonesia. Pabrik ban tersebut diharapkan mampu menyerap produksi karet di Sumsel.
HDMY punya program membangun pabrik ban terbesar di Indonesia. Ini sangat dapat dilakukan karena memang Sumsel pernah punya pabrik ban Intirub” tegas Herman Deru.
Herman Deru tidak setuju dengan penyataan Dodi Reza yang menuduh kualitas karet petani Sumsel jelek.
” Saya tidak setuju jika dikatakan kualitas karet yang diproduksi petani jelek. Justru kualitas karet petani Sumsel dapat bersaing” tegas HD.
HD mengatakan rencana pembangunan pabrik ban terbesar tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan harga karet di Sumsel yang sudah beberapa tahun mengalami kemerosotan.
Dalam debat publik yang berlangsung cukup panas tersebut, HD mengaku prihatin dengan masih tingginya angka kemiskinan di Sumsel, yaitu sebesar 13,10 persen atau sekitar 1,1 juta orang. Angka ini diatas angka kemiskinan secara nasional sebesar 10,12 persen.
“Kondisi ini sungguh memprihatinkan Sumsel yang kaya sumberdaya alam dan masuk dalam 5 provinsi terkaya di Indonesia namun peringkat 10 paling banyak warga miskinnya. Ini pasti ada sesuatu yang salah” tegas HD.
Keprihatinan serupa disampaikan Cagub nomor urut 2 Aswari Rivai yang menegaskan masih tingginya kemiskinan di Sumsel saat ini .
Menurut Bupati Lahat non aktif ini, sebaran warga kemiskinan merata di perkotaan dan pedesaan. (fadel)