Palembang, Sentralpost – Setelah sebelumnya ratusan jamaah abu tour gagal berangkat, kini giliran jamaah Trevel Hasanah gagal berangkat Umroh. Puluhan jamaah itu mendatangi kantor yang beralamat di jalan HBR. Motik untuk menuntut hak mereka.
Dari sumber yang kami dapatkan salah seorang kodinator yang gagal berangkat umroh, Buyung Eden (49) saat di kofirmasi mengakui bahwa puluhan jemaah umroh yang sudah melunasi gagal berangkat, dan sampai saat ini belum ada kejelasan kapan mereka berangkat.
,”Karena itu kami meminta kejelasan kapan jemaah ini diberangkatkan,”ujarnya di markas Trevel Hasanah Sabtu (19/5)
Selanjutnya Buyung menegaskan pihak nya khawatir dengan banyaknya pemberintaan di media ini pihak trevel akan berupaya menghindar dari tanggung jawab. Sehingga para jemaah umroh semakin dirugikan.” Kami masih berharap pihak trevel dapat memberangkatkan jemaah gagal ini, jika memang tidak bisa uang yang telah disetor dapat kembali,”terangnya.
Selain itu calon jemaah haji Plus, M.Soleh (45) yang telah menemui Pengurus Trevel Hasanah bernama Rita, dia mengatakan kepada Soleh bahwa untuk bulan Romadlon ini tidak dapat memberangkat jemaah umroh alasannya ada kenaikan biaya yang besarannya empat kali dari biaya semulah sehingga pihak trevel tidak sanggup untuk menambah biaya tersebut.
Selanjutnya kata Soleh, pihak trevel baru akan memberangkat pada bulan oktober mendatang.
Masih kata Soleh bahwa dirinya telah mendapat kejelasan tentang keberangkatan jemaah haji plus yang telah lunas dengan bayaran sebesar Rp75 juta,”tetap berangkat sesuai jadwal,”ungkap soleh menirukan ungkapan dari pengurus bernama Rita.
Dengan adanya jawaban itu ,” kami berkeyakinan dapat berangkat haji dan jika tidak kami serahkan kepada yang kuasa mungkin ada hikmahnya,”ujar Soleh dengan santai.
Sementara salah seorang pengurus yang nama tidak mau disebutkan mengakui banyak para jemaah umroh yang datang kepihak Trevel Hasanah yang gagal berangkat,sudah berapa hari ini para jemaah umroh, datang kesini untuk menanyakan keberangkatan,”kami tidak bisa menjelaskan secara detil coba tanyakan saja kepada buk Rita,” jelasnya.
Dengan saran dari salah seorang pengurus ini pihak media mencoba menemui Rita, namun banyak para jemaah yang menui sehingga sampai dengan berita ini diturun tidak dapat ditemui. (Rah)