Lahan Pertanian di Lahat Terserang Hama Kresek dan Kepinding Tanah

231
0
BERBAGI

LAHAT– Masyarakat desa Tanjung Beringin Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, akhir akhir ini menggeluhkan atas berbagai macam hama penyakit  yang menyerang Lahan Pertanian milik mereka.

Serangan hama penyakit “komplikasi” yang menghantui warga Desa Tanjung Beringin itu diantaranya, sekitar 2 Ha Lahan terserang penyakit Kresek dan 1 Ha diserang Kepinding Tanah atau Kepik.

“Kita mendapatkan laporan dari kelompok tani Sepakat Desa Tanjung Beringin. Bahwa, berbagai macam hama yang menyerang lahan sawah mereka akhir akhir ini, ” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lahat, Ir H Agustia Budiman melalui Kabid Tanaman Pangan A Firdaus Sp, Rabu (25/4/2018)kemarin.

Dari laporan kelompok tani itu, pihaknya langsung menerjunkan Tim untuk melakukan pengecekan atas hama penyakit yang menyerang lahan persawahan tersebut.

“Setelah dilakukan pengecekan dilahan sawah milik kelompok tani Sepakat, ternyata benar benar sawah mereka terserang oleh berbagai hama penyakit, ” katanya.

Menurutnya,  hama dan penyakit tanaman ini bila tidak segera ditanggulangi maka bisa mengancam produksi panen masyarakat yang ada. Dan, tidak menutup kemungkinan, akan menyebar ke lahan sawah yang lain. Sehingga dilakukam sistem pengendalian hama terpadu.

“Untuk pembasmiannya sendiri, kita akan lakukan dengan cara alami karena selain hemat juga mudah dilakukan,” kata  Firdaus didampingi Sularno Kasi Perlindungan.

Contoh, untuk hama Kepi, lahan sawah yang terkena dialiri air setinggi 15 cm. Lalu ditunggu hingga satu malam.

“Setelah itu, kita siapkan lampu yang digantung bisa pakai petromak atau emergency dan dibawahnya diletakan baskom berisi oli. “Nanti kepinya akan berkumpul dan jatuh ke dalam baskom tersebut, ” imbuhnya.

Sedangkan untuk penyakit Kresek, dibuat pestisida nabati. Dengan cara menyiapkan 20 lembar daun sirih, 1 ons kencur yang kemudian ditumbuk. Lalu direbus menggunakan 1 liter air.

“Hanya cukup setengah masak saja lalu disaring dan disemprotkan ke lahan sawah yang terkana penyakit kresek. Bahan baku pestisida nabati ini midah didapat dan dibuat oleh masyarakat desa,” ungkapnya.

Namun bila serangan hama telah mengkhawatirkan maka bisa digunakan pestisida kimia. “Kita memang menganjurkan secara tradisional terlebih dahulu. Bila tak bisa diatasi kita gunakan pestisida,” tegasnya lagi.

Tidak bisa dipungkiri, menurut Firdaus, saat ini masyarakat memasuki masa tanam sawah sejak Maret – Oktober terutama di sawah irigasi. Namun memang sebagian juga ada yang sedang panen.

“Bahkan, luas lahan tanam oktober- maret di Lahat tahun ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibanding wilayah lain di Sumsel. Yakni dari 19.710 Ha menjadi 21.604 Ha, ” pungkasnya. (Din)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here