Palembang, Sentralpost – Persediaan stok beras di gudang Bulog mencapai 22.000 ton sehingga aman untuk wilayah Sumsel Babel hingga 6 bulan kedepan.
Ketua Komisi IV Edi Prabowo mengatakan, berasnya sesuai dengan target Sumsel cukup untuk 3 bulan lebih. “Ini pengadaan yang aman selama tiga bulan lebih. Seperti biasa tidak pernah ada masalah di Sumsel,” ujarnya.
Edi mengakui, memang beberapa keluhan ada dari daerah-daerah beberapa Kecamatan, beras yang diterima kurang baik. Itu mungkin karena karena pengawasan didapat karena penyimpanan yang terlalu lama. “Kalau kami minta untuk perbaiki,” ucapnya.
Menurutnya, ada hal juga yang menjadi masukan mengenai cadangan beras pemerintah (cbp) ini tidak bisa di apa-apakan oleh Bulog.
Dirut Keuangan Bulog Triyana menyatakan, untuk harga beras medium Rp 8.900. Kalau soal impor menurutnya prinsipnya kan semua butuh makan.
Sejauh produk produksi dalam negeri idak mencukupi maka ada impor. Namun kepentingan petani terjaga. “Kita mempunyai misi jangan sampai masyarakat kemahalan beli beras,” katanya.
Kepala Bulog Divre Sumsel Babel M Yusuf Salhuddin menjelaskan, stok beras di gudang Bulog untuk wilayah Sumsel Babel mencapai 22.000 ton beras. Itu cukup untuk kebutuhan hingga 6 bulan kedepan.
“Kondisi yang sangat aman. Karena kalau dalam ketentuan di kami itu kan minimum stok itu minimal aman 3 bulan tapi kita sekarang aman untuk 6 bulan kedepan,” bebernya.
Oleh sebab itu, lanjut Yusuf, ketahanan stok yang sebesar itu juga ternyata berdampak terhadap harga di tingkat konsumen. Tadi sebelum ke gudang melakukan kunjungan ke pasar
Lemabang , dilakukan pengecekan terhadap komoditi-komoditi pangan dan pangan pokok beras dengan harga Rp 9.000 dan Rp 8. 900 dengan kualitas medium, yang tentunya itu jauh di bawah harga HET 9.450 perkilogram.
Beras yang ada di gudang Bulog adalah beras baru masuk baru masuk tiga mingguan lalu yang dari Vietnam,” pungkasnya. (fadel)