Palembang. Sentralpost – Kebakaran yang terjadi di kawasan Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, beberapa hari yang lalu, selain menyisahkan duka, juga menjadi pelajaran bagi warga masyarakat dalam membangun sebuah rumah sebagai tempat tinggal.
Kebakaran yang terjadi setidaknya terdapat korban harta dan jiwa pada hari kamis (28/11) kemarin. Yang menyebabkan dua unit bangunan bengkel dan satu unit konter handphone hangus terbakar.
Sementara itu, untuk korban jiwa meninggal dunia dengan kondisi terpanggang. yaitu Siti Rohani (56) istri pemilik bengkel, Mega Monica (22) anak pemilik bengkel dan Lidya Puspita Sari (20) keponakan korban Siti, yang jenazah ketiganya dibawa ke Forensik RS Bhayangkara Palembang.
Sedangkan untuk korban yang mengalami luka berat terdapat dua orang yang mendapat perawatan di RS Boombaru Palembang dan untuk luka ringan sebanyak satu jiwa sudah pulang.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Dr. Harryo Sugihhartono, SIK, MH. Saat dikonfirmasi terkait korban kebakaran, membenarkan jika kebakaran menewaskan ibu, anak dan keponakan pemilik bengkel. Dimana ketiga jasad ditemukan di ruang belakang.
“untuk korban, yang meninggal dunia ada 3 orang dibawa ke RS Bhayangkara, untuk korban luka ringan satu orang dan luka berat ada 2 orang, korban luka ringan sudan pulang dan 2 korban lagi masih perawatan di RS Boombaru,” ungkap Kombes Harryo. Sabtu (30/11/2024)
Kebakaran yang menyebabkan 3 korban jiwa di Kota Palembang, bisa dikatakan pertama kali terjadi di wilayah hukum Polrestabes Palembang sepanjang tahun 2024, untuk mengetahui penyebab kebakaran, tim Labfor dari Polda Sumsel dan Inafis Polrestabes Palembang, untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Untuk hasil olah TKP, dituturkan Kombes Harryo, karena korsleting listrik, atau terjadinya arus pendek, yang di duga pada penggunaan kabel yang tidak sesuai dengan peralatan listrik yang digunakan, ditambah lagi akses keluar masuk bangunan yang tidak safety, dimana hanya mengunakan satu pintu sebagai akses keluar masuk.
Sehingga saat terjadi kebakaran, para korban yang panik, berusaha menyelamatkan diri lari kebelakang. Naas, api yang membesar di ruang tengah, menjalar ke bagian belakang tempat para korban lari menyelamatkan diri.
“info dari Labfor Polda, kebakaran karena korsleting listrik, dari ruang tengah itu terjadi arus pendek, saat itu para korban (tewas) lari ke ruang belakang, karena tidak akses keluar, mengingat pintunya satu dibagiaan depan.” Jelasnya.
Disinggung terkait apakah ada sabotase pada kebakaran tersebut. Dengan tegas Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo, jika kebakaran yang terjadi murni arus pendek, tidak ada sabotase yang menyebabkan korban jiwa dan harta benda.
Sementara itu. Untuk hasih otopsi ke tiga jenazah korban kebakaran, yang dilakukan tim Forensik RS Bhayangkara Palembang, dituturkan langsung oleh Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto, di duga ke tigas korban kehabisan oksigen.
“keterangan dari RS Bhayangkara untuk hasil otopsi belum keluar tapi di duga kekurangan oksigen, karena korban tidak dapat melarikan diri, karena pintu keluarnya satu,” jelas Kombes Sunarto.
Dari kebakaran ini, hendaknya kita harus memperhatikan dalam proses membangun sebuah bangunan dengan mengutamakan keselamatan, setidaknya dapat membangun sebuah rumah dengan beberapa pintu sebagai akses keluar masuk. (Fty)