Timbulkan Bau Tak Sedap, Warga Minta SANIMAS Ditutup

532
0
BERBAGI

PALEMBANG, SentralPost – Puluhan warga yang berdomisili di Jalan Karto Winangun Rt. 23, Rw. 09, Kelurahan Talang Betutu, Kecamatan Sukarami Palembang mengeluhkan keberadaan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)  atau bak penampungan limbah kolektif dari rumah tangga warga.

Pasalnya, selain menimbulkan pencemaran udara dengan mengeluarkan bau tak sedap, keberadaan sepsitang berukuran besar itu juga mencemari sumur warga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, pembangunan sanitasi berbasis masyarakat (SANIMAS) itu diperuntukan bagi 50 rumah warga di Rt. 18 Rw. 07. Namun sayangnya, pembuangan akhir dari Sanimas tersebut berada di parit umum wilayah Rt. 23, sehingga menimbulkan bau tak sedap bagi warga di sekitar Rt. 23, dengan kata lain keberadaan SANIMAS itu berdampak buruk bagi warga di Rt. 23 RW. 09.

Ketua Rt 23 Rw 09 Adi Kusuma didampingi puluhan warga kepada wartawan mengatakan, warga sangat keberatan dengan adanya SANIMAS tersebut . Menurutnya, keberadaan bak penampungan kotoran manusia itu, menimbulkan dampak yang buruk bagi warga di Rt yang dipimpinnya. selain menimbulkan bau yang tidak sedap, juga membuat sejumlah sumur warga menjadi tercemar.

“Masalah ini sudah kita laporkan kepada pihak Lurah Talang Betutu. Pak Lurah sudah menyarankan kepada pihak pengelola SANIMAS agar limbah dikembalikan ke masing masing rumah warga, sampai ada solusi yang baik. Namun sayangnya, pihak penggelola tidak mengindahkannya dengan melakukan pembuangan secara langsung tanpa masuk ke ipal. Ini tentunya lebih berbahaya lagi, ” kata ketua Rt 23.

Lebih lanjut warga berharap kepada instansi yang berkompeten dibidangnya, seperti dinas PU kota palembang dan Badan Lingkungan Hidup dapat segera turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi pencemaran udara dan tanah dilingkungan pemukiman mereka.

“Kami berharap, instansi terkait dapat mengambil tindakan tegas dengan menutup SANIMAS ini, ” harapnya.

Sementara itu, salah seirang warga bernama Agus menyatakan, sekitar dua bulan lalu sumur di rumahnya tercemar akibat dampak Sanimas tersebut. Menurutnya, hal itu terjadi saat musim hujan.

“Sanimas ini berada di dataran rendah, saat hujan datang sanimas ini terendam, bahkan limbah yang ada di dalam bak penampungan itu meluap keluar dan mengalir ke rumah rumah warga. Yang jelas kami tidak tahan lagi pak, karena bau yang ditimbulkan benar benar membuat kami tidak nyaman. Karena ini kami minta sanimas ini segera ditutup, ” katanya.

Ditempat terpisah H. Pirdaus selaku Ketua pokja KSM Melati Kelurahan Talang Betutu saat dikonfirmasi membenarkan adanya keluhan dari warga Rt. 23. Menurutnya, pihaknya saat ini tengah mengupayakan jalan musyawarah untuk mencari solusi terbaiknya.

“Saat ini, limbah dari Warga tidak lagi kami salurkan ke dalam bak penampungan SANIMAS, karena ada keluhan dari warga,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskannya, bak penampungan SANIMAS tersebut menampung limbah dari sekitar 50 rumah warga. Menurutnya, pembangunan SANIMAS tersebut bersumber dana dari Bank Dunia IDB sebesar Rp. 425 juta, dengan pengelola diserahkan kepada masyarakat. “Diharapkan dengan program ini tidak ada lagi genangan di rumah warga. Apalagi, Pengelolaan ini tidak memakai kimia, tapi alami, itulah karena ini sekitar 6 bulan baru berfungsi. Kalau bau memang kami akui ada karena itu, sipatnya pembuangan dari septitang warga, namun kalau kata warga disitu ada kotoran manusia itu tidak benar, ” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, keberadaan ipal itu masih akan dikaji lagi, kalau memang nantinya tidak bermanfaat dan hanya menimbulkan masalah lebih baik ditutup saja, namun kalu itu ditutup sangat disayangkan. “Ya, kalau hanya membuat masalah lebih baik ditutup, namun sangat disayangkan, karena itu sudah menghabiskan dana tidak sedikit, ” katanya.

Sementara itu Lurah Talang Betutu Habibullah saat dikonfirmasi membenarkan adanya keluhan dari warga di Rt. 23 terkait keberadaan SANIMAS tersebut. Namun menurutnya, masalah itu sudah dimusyawarahkan oleh warga dan pihak penggelola.

“Saya sudah menyarankan kepada pihak pengelola untuk menutup aliran sementara ke penampungan SANIMAS tersebut sampai ada solusi terbaiknya.

“Kalau masalah teknis kita tidak tahu sama sekali, sebab itu proyek tidak melalui kita, tidak ada laporan dari penggelola. Jadi saya rasa kalau ada masalah selesaikan saja dengan mysyawarah,” Katany singkat. (tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here