KAYUAGUNG– Pembangunan jalan Tol Trans Sumatera diyakini dapat memberikan multi efek kepada masyarakat di antaranya mempersingkat waktu tempuh, seperti pelabuhan Bakauheni-Kayu Agung yang terebentang sepanjang 325 km ditempuh dalam waktu sekitar 9 jam melalui jalan nasional, jika melewati jalan tol nantinya hanya menempuh waktu tempuh bisa menjadi sekitar 4 jam.
Untuk memastikan pembangunan tol tepat waktu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno bersama rombongan meninjau langsung proyek Tol Trans Sumatera yang terbentang dari pelabuhan Bakauheni hingga ke Palembang.
Mentei BUMN Rini pun menargetkan agar pembangunan ini bisa selesai pada awal tahun 2019, khususnya dari Bakauheni-Kayuagung hingga Palembang.
Rombongan yang datang langsung dari Bandar Lampung tersebut menyempatkan diri mampir sebentar ke wilayah Kabupaten OKI dan disambut langsung oleh Wakil Bupati OKI, HM Rif’ai SE, didampingi Sekretaris Daerah OKI, H Husin MM serta kepala OPD dan sela jutnya menteri BUMN bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Kota Palembang.
Wakil Bupati OKI HM Rif’ai SE merasa sangat senang Menteri BUMN Rini Soemarno menyempatkan diri melintas di jalan tol Pematang Panggang Kayuagung, yang pembangunannya saat ini sudah mencapai 75 persen.
“Pengerjaan terus dikebut karena ditargetkan akan selesai pada Juli 2019 mendatang,”terangnya Rabu, (29/8).
Project Manager Tol Pematang Panggang Kayuagung (PPKA), Hartono sendiri kepada wartawan disela-sela kunjungan menteri BUMN mengatakan, jika pengerjaan proyek Tol Trans Sumatera untuk ruas Bakauheni-Kayuagung- Palembang sudah menunjukan perkembangan.
Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar pengerjaan fisiknya sudah mencapai 86,02 persen, Ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung sudah mencapai 73, persen serta ruas Palemban- Indralaya sudah mencapai 95,46 persen.
“Mudah-mudahan target itu bisa tercapai, mengingat saat ini tidak ada kendala yang dapat menghambat pengerjaan tol,” katanya.
Setelah selesai kata Hartono akan dilakukan uji coba dan diperkirakan pada September 2019 sudah bisa digunakan.
Terkait pembebasan lahan menurut Hartono saat ini sudah mencapai 98 persen, hanya saja masih ada sedikit lahan yang masih dalam proses pembebasan yang nantinya akan digunakan sebagai rest area dan oprite over pass.
“Saat ini dalam proses pembebasan mudah-mudahan September bisa selesai,” katanya.(Js)